Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

09 March 2021

Dedi Nursyamsi: Sumber Daya Manusia Adalah Pengungkit Terbesar Produktivitas Pertanian

Dedi Nursyamsi: Sumber Daya Manusia Adalah Pengungkit Terbesar Produktivitas Pertanian
Foto: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, saat kunjungan ke BPP Cimaung, Kabupaten Bandung.
09 March 2021

Dedi Nursyamsi: Sumber Daya Manusia Adalah Pengungkit Terbesar Produktivitas Pertanian

Pilarpertanian - Pengungkit produktivitas merupakan peraturan perundangan, mulai dari Perpres, Peraturan Menteri, dilanjutkan dengan Peraturan Gubernur, Bupati, termasuk juga Perda Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan, itu semua dapat mengungkit produktivitas, dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas sekitar 25%.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Prof. Dedi Nursyamsi berkata lain, ia berpendapat bahwa pengungkit terbesar terhadap peningkatan produktivitas adalah Sumber Daya Manusia, peningkatan produktivitasnya sekitar 50%, yang pelakunya meliputi petani, penyuluh, termasuk P4S, KWT, Poktan, Gapoktan dan semua para eksekutor pertanian.

“Peningkatan produktivitas bukan karena pupuk, varietas, irigasi, tetapi yang paling besar adalah petani, penyuluh, termasuk P4S, Poktan, Gapoktan dan semua para eksekutor pertanian.” Ungkap Dedi.

“Ini yang sering dilupakan oleh semuanya, bahwa pertanian itu hanya pupuk, irigasi, benih dan sebagainya, tetapi itu tidak salah. Yang paling penting kita ketahui adalah pengungkit terbesar itu adalah Sumber Daya Manusia pertanian, petani dan penyuluh.” Lanjutnya tegas, dalam sambutan di rangkaian kegiatan Kunjungan Pers BPPSDMP 2021 saat berkunjung ke Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (8/3).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas BPP Cimaung H. Tisnu Umparan, Camat Cimaung Kasta Wiguna, Ketua KTNA Kabupaten Bandung H. Ahmad Nono Sambas, Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah, Kapolsek Cimaung, dan para awak media. Kegiatan ini juga disiarkan live streaming di YouTube channel Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan.

Pembangunan pertanian dan produksinya, harus dimulai dari membicarakan petaninya dan seluruh peran sektor pertanian.

Menurut Dedi, petani ini ibarat garam didalam masakan, dia sebetulnya memberikan terhadap rasa yang luar biasa, tetapi sering dilupakan, yang sering dipuji adalah nasi goreng, nasi uduk, dan sebagainya.

“Coba kalau nasi gorengnya tidak pakai garam, enak gak? Hambar kan? Makanya setiap orang yang melihat pertanian yang hebat pasti memandang dari pupuknya, benihnya, dan irigasinya. Tapi tidak memandang bagaimana petani itu sendiri yang sebenarnya hebat”. Ungkap Dedi.

Melihat dari berbagai negara lain yang tanahnya tandus, gersang, bahkan bebatuan, tapi mereka bisa menghijaukan tanah tersebut dan dapat menanam segala macam tanaman komoditas hortikultura. Itu disebabkan oleh petaninya yang hebat.

Contohnya Israel, mereka mampu mengubah gurun sahara menjadi hijau hanya dengan teknologi yang sangat sederhana, yaitu hasil kejeniusan para petaninya. Mereka mengambil berbagai serabut kelapa dari negara kepulauan, kemudian serabut kelapa itu dicincang, dan dicampurkan dengan tanah, kemudian dia melakukan irigasi.

“Air disana mahal, dan dari mana dia dapat air? Mereka mengambil air laut untuk disuling sehingga kadar garamnya berkurang, kemudian air yang sedikit tersebut dialirkan dengan sistem irigasi tetes, kemudian dialirkan ke tanah-tanah yang sudah dicampurkan dengan serabut kelapa, maka tanah itu akan lembab selama-lamanya dan akan lembab dalam waktu yang lama, sehingga dia bisa menumbuhkan tanaman apapun seperti yang kita tanam disini, jadi intinya dimulai dari SDM nya!”. Jelas Dedi tegas.

Semua negara maju pasti dimulai dari pertaniannya yang maju. Hal yang terkait mengenai pembangunan pertanian sama artinya dengan berbicara mengenai pembangunan apapun, dan itu harus dimulai dari pembangunan SDM nya. Karena sesungguhnya SDM itulah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pengungkit produktivitas pertanian. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *