Membangun Kemitraan Petani dan Pengusaha Untuk Stabilisasi Harga
Membangun Kemitraan Petani dan Pengusaha Untuk Stabilisasi Harga
Pilarpertanian - Pilar – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro akan menjembatani masalah yang dihadapi petani dengan pengusaha di sektor pertanian, agar terjalin kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesungguhnya Kementan dari dulu telah mendorong terwujudnya kemitraan antara petani dengan pengusaha seperti program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di perkebunan. Tapi dengan perkembangan sekarang dan tantangan yang dihadapi, maka program kemitraan ini perlu terus diperkuat dan dikomunikasikan lagi”, ujar Syukur ketika menerima kunjungan Ketua Umum Kontak Tani Nelayan (KTNA) Nasional Winarno Tohir di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Winarno Tohir melaporkan pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur yang dilakukan oleh Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Kaltim bersama KTNA Kaltim. Pengembangan ini dimulai dengan membangun Demfarm seluas 10,5 hektar di Desa Batu Batu Kec. Muara Badak. Demfarm ini bertujuan untuk menguji 10 varietas jagung unggulan yang akan dipanen pada tgl 12 April.2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini bagian dari pengembangan jagung di Kab. Kukar seluas 4.100 ha melalui Program Revolusi Jagung yang tersebar di 18 kecamatan”, jelas Winarno.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain mengundang Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk bisa hadir melakukan panen perdana jagung di Kab.Kukar, Winarno juga melaporkan masalah yang dihadapi oleh petani jagung. “Masalahnya bukan harga jagung jatuh, tapi karena petani tidak punya alat pengering, sehingga kadar airnya tinggi. Kalau kadar airnya bisa 14-15%, pihak pabrik makanan ternak bisa menampung diatas HPP Rp 3.150/kg”, ungkap Winarno.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekjen yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Mentan Bidang Investasi langsung merespon untuk menghubungkan dengan salah satu pengusaha pabrik makanan ternak. Ternyata, pihak pengusaha kata Syukur juga merespon dengan yang baik karena pihaknya juga ingin mengembangkan jagung di Kaltim, lengkap dengan fasilitas pengeringan (Silo).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dan selesai pertemuan ini, “Selasa malam, ba'da maghrib, kita akan pertemuankan KTNA dan pengusaha tersebut”, ungkap Syukur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Syukur, dengan komunikasi dan pertemuan ini kita bisa mengetahui. Petani apa masalahnya dan pengusaha dan pihak investor apa yang bisa dikerjasamakan. Dan kalau ada hal hal lain yang tidak bisa dikerjasamakan, maka disinilah pihak pemerintah masuk”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masalahnya, hanya komunikasi. Sekretariat Jenderal Kementan ke depan akan memfasilitasi dan mendorong pertemuan-pertemuan semacam ini, termasuk pertemuan dengan Direktorat Jenderal teknis lingkup Kementan. Tidak hanya komoditas jagung, tapi untuk semua komoditas pertanian. Jika kerjasama dan kemitraan ini bisa dibangun oleh stakeholder pertanian, Insya Allah stabilisasi harga khususnya pangan bisa diwujudkan secara berkesinambungan”, jelas Syukur.(RS)