Di Surabaya, Mentan SYL Lepas Ekspor Olahan Singkong dan Kopi
Di Surabaya, Mentan SYL Lepas Ekspor Olahan Singkong dan Kopi
Pilarpertanian - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus menggairahkan ekspor komoditas pertanian di tengah masa pandemi covid-19 agar perekonomian nasional dan kesejahteraan petani semakin tangguh. Kali ini, olahan pangan singkong sebanyak 3,3 ton di ekspor ke Korea Selatan dan kopi sebanyak 39,6 ton ke Mesir.
“Ekspor ini merupakan wujud komitmen pemerintah khususnya kami di Kementerian Pertanian untuk membangun negara yang semakin hebat. Ekspor pangan kita upayakan tiga kali lipat sebab pertanian kita dibutuhkan negara lain. Kita dorong semua daerah melakukan ekspor,” demikian dikatakan Mentan SYL dalam acara pengembangan hilirisasi dan ekspor pangan lokal sekaligus dilakukan pelepasan ekspor olahan singkong dan kopi di Surabaya, Kamis (4/11/2021).
SYL mengatakan Indonesia merupakan negara terbesar ke 4 di dunia setelah Amerika, Cina dan India sehingga pengembangan dan ekspor pertanian harus lebih maju dan ditingkatkan. Di masa pandemi covid-19, sektor pertanian membuktikan sebagai satu-satunya sektor paling tangguh dan penyelamat perekonomian nasional.
“Terbukti, PDB pertanian quartal II tahun 2020 naik 16,24 persen di tengah sektor naik pertumbuhannya minus. Di 2020, nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp 451,8 triliun, meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” sebutnya.
“Peningkatan ekspor berlanjut memasuki periode Januari-September 2021, ekspor pertanian mencapai Rp 450 triliun, tumbuh 45,36 persen. Ini bukti bahwa pertanian kita luar biasa dan ke depan harus kita tingkatkan karena dunia membutuhkan pangan dari Indonesia,” sambung SYL.
Lebih lanjut SYL mengatakan, untuk langkah kongkret peningkatan volume ekspor ke depan yakni dengan mengoptimalkan segala potensi pertanian di semua daerah untuk dapat menghasilkan produk pangan kualitas ekspor. Selanjutnya, membangun kemitraan dengan berbagai stakeholder untuk sama-sama menggerakkan pengembangan komoditas pertanian, termasuk pangan lokal yang memiliki keunggulan rasa dan nilai gizi tinggi.
“Hari ini adalah langkah Kementan bersama mitra untuk mendorong hilirisasi pertanian yang kongkret. Kita berharap kerja sama dengan perhotelan bisa memanfaatkan pangan lokal. Sehingga, setiap hotel ada produk pangan lokal yang tidak kalah hebatnya dengan makanan dari luar,” terangnya.
“Setelah hilirisasi kita fokus pada ekspor. Oleh karena itu, kita terus membangun jaringan dengan semua pihak untuk terus bergerak melakukan ekspor. Pangan kita adalah komoditas tropis, jadi rasanya berbeda dengan negara lain,” pinta SYL.(ND)