Hidroponic Solusi Pertanian Lahan Sempit
Hidroponic Solusi Pertanian Lahan Sempit
Pilarpertanian - Pilar – Walaupun Kalimantan Tengah memiliki potensi lahan pertanian yang masih sangat luas, namun prospek pemanfaatan lahan sempit, seperti di pekarangan rumah, saat ini menjadi tren tersendiri bagi masyarakat perkotaan di Palangka Raya, untuk menanam berbagai komoditas hortikultura seperti sayuran dan tanaman obat. Untuk memenuhi kebutuhan informasi teknologi tersebut BPTP Kalimantan Tengah melalui kegiatan visitor plot mengelar Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian Hidroponik mendukung pertanian perkotaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanaman yang dibudidayakan adalah jenis sayur sawi pakchoy dan morakot (sawi pahit). Sistem teknologi hidroponik, adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tumbuhnya dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Aplikasi nutrisi menggunakan ukuran satuan parts per million (ppm), yang diberikan kepada tanaman mulai dari pindah tanam dari semaian sampai dengan minggu akhir menjelang panen. Hara tanaman yang terlarut dalam air menjadi larutan hara dimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi (sistem tertutup), menggunakan energi listrik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut penanggung jawab Visitor Plot ,Sandis W.Prasetya, kelebihan sistem hidroponik, adalah penggunaan lahan lebih efisien; lingkungan maupun pemberian nutrisi (pupuk) dapat diatur; tanpa media tanah, tidak ada gulma; Tdk ada resiko penanaman terus-menerus sepanjang tahun; Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi, lebih bersih, bebas dari racun pestisida; Penggunaan pupuk dan air lebih efisien; Periode tanam lebih pendek. Sedangkan kekurangannya yaitu membutuhkan modal yg relatif besar pada saat awal pelaksanaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan sistem hidroponik, maka tanaman relatif lebih cepat tumbuh kembang karena unsur hara dalam larutan dapat secara optimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman,sehingga daun lebih lebar, daging buah lebih besar dan kokoh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengiinisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL merupakan pemukiman penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumber daya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.(DI).