Budidaya Bunga Kol Dataran Rendah Yang Menguntungkan
Budidaya Bunga Kol Dataran Rendah Yang Menguntungkan
Pilarpertanian - Pilar – Bunga kol (Brassica oleraceae) merupakan jenis sayuran yang terbilang sebagai “habitat” sayuran yang cocok tumbuhnya di dataran tinggi, namun kini berkat kemajuan teknologi budidaya, bunga kol pun bisa dikembangkan di dataran rendah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Melalui kajian yang dilakukan di kegiatan visitor plot BPTP Kalimantan Tengah sayuran bernilai ekonomis tinggi ini mampu tumbuh dengan baik di lahan marginal dataran rendah Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut peneliti bidang hortikultura Anang Firmansyah harga bunga kol di Palangka Raya cukup menarik berkisar antara 15 – 30 ribu rupiah perkilogramnya. Ada enam varietas bunga kol yang sudah di kaji BPTP Kalteng yaitu PM 126, Mona, Diamond, Bima 45, Ilona, dan Snow White.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dikatakannya produksi bunga kol selain tergantung varietas, teknik budidaya dan musim, juga umur panen. Umur panen yang terbaik umumnya 55 HST (Hari Setelah Tanam). Produksi bunga kol mencapai 0,507 – 0,680 kg per butir. Dengan tingkat kemanisan 5,5-8,7%. Tingkat kemanisan mahkota mencapai 6,5-10,2% dan tingkat kemanisan tangkai mahkota 4,6-7,3%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Budidaya bunga kol diawali dengan pembibitan dengan sistem tebar di media semai berupa kotak kayu, seminggu kemudian di tanam di potray selama 2 minggu dan kemudian di tanam di lapang. Penanaman sistem baris ganda 40×60 cm dengan mulsa plastik hitam perak. Lahan diolah gembur dengan bedengan lebar 1 m dan tinggi 20 cm.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemberian pupuk dasar seminggu sebelum tanam yang digunakan adalah pupuk kandang ayam 20 t/ha, Dolomit 2 t/ha, NPK 16:16:16 300 kg/ha, SP 36 300 kg/ha dan KCl 250 kg/ha. Pupuk susulan digunakan sistem kocor pada umur 7 dan 14 HST masing-masing digunakan 0,6 kg NPK 16:16:16 + 0,3 kg Urea dilarutkan dalam 1 drum air (200 liter). Umur 21 HST digunakan 0,6 kg NPK 16:16:16 + 0,3 kg Urea + 0,8 KCl dilarutkan dalam 1 drum air. Umur 28 HST digunakan 1,2 kg NPK 16:16:16 + 0,6 kg Urea + 0,8 KCl dilarutlan dalam 1 drum air. Umur 35 HST digunakan 1,2 kg NPK 16:16:16 + 0,6 kg Urea + 0,8 kg KCl dilarutkan dalam 1 drum air. Setiap pemberian pupuk susulan sebesar 200 cc per lubang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara rutin dan melihat gejala serangan di lapangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Semoga pengembangan budidaya bunga kol dataran rendah dapat menjadi suatu terobosan dan celah bisnis baru bagi petani di Kalimantan Tengah.(DI).