Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

04 March 2022

Pastikan Produksi Padi Aman, Mentan SYL Panen Padi Di Aceh

Pastikan Produksi Padi Aman, Mentan SYL Panen Padi Di Aceh
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Saat Melakukan Panen Padi di Desa Blangmiro, Kecamatan Simpang 3, Kabupaten Aceh Besar, NAD.
04 March 2022

Pastikan Produksi Padi Aman, Mentan SYL Panen Padi Di Aceh

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen padi di Desa Blangmiro, Kecamatan Simpang 3, Kabupaten Aceh Besar. Panen dilakukan pada kelompok Tani Usaha Maju 01 di atas hamparan 71 ha dengan Varietas IR 64 Ciherang dan Inpari 42.

Dalam sambutan SYL mengatakan, “Aceh bagus banget ya, ada gunung, ada bukit – bukit, padi dan laut. Kurang apa aceh ini“ tuturnya. SYL merasa sangat kagum sekali dengan alam yang ada di Aceh, beliau sangat yakin Aceh bisa mendapatkan banyak prestasi dibidang pertanian didukung dengan pemerintah yang peduli. “Banyak tempat yang tidak seperti ini, tidak ada alasan untuk tidak jadi juara karena semua syarat ada disini“ tambah SYL.

“Syarat suatu daerah maju adalah pemerintahannya harus peduli, turun ke bawah, liat sampai pelosok dan saya akan back up sepenuhnya “ tambahnya lagi.

Mentan SYL meminta kepada Kepala Dinas Pertanian untuk bisa memploting menjadi Integrated Farming dan bisa ditingkatkan pertanaman nya menjadi pertanaman IP 400, “Sayang sekali kalau 1 musim tanam terlewatkan“ kata SYL.

Lebih lanjut SYL meminta untuk bisa memanfaatkan KUR, “Pertanian tidak ada yang rugi jangan ragu ambil KUR. Dari semua KUR yang tersalurkan yang macet hanya 0.03 %. Supaya Aceh bisa lebih maju dan berkembang karena Aceh sudah punya modal semua nya“ harapnya. Selanjutnya SYL meminta untuk bisa meningkatkan kualitas produksi dengan memperbaiki varietasnya, dryernya dan dibuatkan embung sehingga aliran air bisa continue.

Sementara itu Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada pidato sambutannya menyampaikan sangat berterima kasih dan bahagia atas kehadiran Menteri Pertanian untuk bisa melakukan panen padi di Aceh ini. “Saya sangat bersyukur Pak Menteri sudah ada di Aceh lagi untuk bisa panen bersama. Dan saya sangat lega Pak Menteri sudah bisa mengidentifikasi dalam usaha kami menanam padi. Juga para Eselon 1 sudah melihat kondisi nya” jelas dengan penuh rasa bahagia.

“Kami berharap arahan dan petunjuk dari Bapak yang lebih panjang dan jelas. Ada kondisi yang menyenangkan dalam kondisi covid ini dan Alhamdulillah sektor pertanian tetap bertumbuh dan mempunyai progres yang baik“ kata Nova.

Gubernur Aceh juga menyampaikan bahwa nilai tukar petani saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya 2, 3 tahun yang tidak mencapai 100% tetapi tahun 2021 sampai saat ini sudah mencapai 104,1%. “Ada tantangan defisit perdagangan Aceh dan sekitarnya cukup tinggi kami berharap Bapak Menteri Pertanian untuk terus mendukung agar defisit perdagangan antar daerah disini bisa lebih baik“ tambahnya.

Kabupaten Aceh Besar memiliki Potensi Luas panen padi se-Kabupaten Aceh Besar bulan Maret 10.200 ha dengan estimasi produksi : 54.340 ton GKG. Sedangkan potensi luas panen padi November : 5.300 ha dengan estimasi produksi : 28.260 Ton GKG dengan harga rata rata gabah Kabupaten Aceh Besar GKP Rp 5.000,-/kg dan GKG Rp 5.500,-/kg.

Sebagai gambaran umum, padi Kabupaten Aceh Besar memiliki Luas Baku Sawah : 25,962 ha dengan Indeks Panen (IP) 2020 IP 200. Untuk Panen Padi 2021 seluas 43.608 hektare dengan produksi padi 2021 sebesar 297.189,51 ton GKG setara 190.053 ton Beras dan produktivitas 2020 : 64 kw/ha untuk mencukupi konsumsi dengan jumlah penduduk 405.535 jiwa yang mengkonsumsi 35.707 ton beras.

Keberhasilan dicapai atas dukungan semua pihak, baik Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh, petugas serta para petani yang selalu mendukung program pemerintah.

Pada kesempatan ini, Mentan menyerahkan bantuan benih padi 24,425 Ha, benih jagung 1.100 Ha, alat mesin pasca panen 40 unit dan UPH TP 6 unit.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyebut Kementan terus mendorong tanam padi di semua wilayah. “Saya harap semua bergerak bersama memanfaatkan potensi lahan untuk terus memproduksi pangan, dengan menerapkan pola IP 400″ kata Suwandi.

“Mesti ada peningkatan IP dan peningkatan provitas, hemat penurunan biaya produksi, kalau tidak ada peningkatan ya sama saja“ jelas Suwandi.

Kementan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *