Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

14 March 2022

Kunjungi Polbangtan Kementan, Kemenko PMK Tegaskan Pendidikan Vokasi Pertanian Kunci Support Ketersediaan Pangan Nasional

Kunjungi Polbangtan Kementan, Kemenko PMK Tegaskan Pendidikan Vokasi Pertanian Kunci Support Ketersediaan Pangan Nasional
14 March 2022

Kunjungi Polbangtan Kementan, Kemenko PMK Tegaskan Pendidikan Vokasi Pertanian Kunci Support Ketersediaan Pangan Nasional

Pilarpertanian - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) kedatangan Dosen Tamu dari Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kemenko PMK.

Mengambil tema Kebijakan Pembangunan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan Vokasi yang Berkualitas.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.

Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.

“Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti. Sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan,” ucap Mentan.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan saat ini transformasi pendidikan di sektor pertanian telah dilakukan dengan menyatukan intelektual sistem dengan manajemen praktis sehingga menghasilkan SDM Pertanian yang tangguh.

“Pendidikan vokasi adalah sarana yang paling utama untuk menghasilkan qualified job seeker dan qualified job creator yang siap terjun dalam pembangunan pertanian nasional”, tegas Dedi.

Dalam kuliah umumnya, Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kemenko PMK Asril menegaskan pentingnya penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai pengungkit kualitas SDM Indonesia menghadapi bonus demografi tahun 2035 mendatang.

Pendidikan Vokasi Pertanian ada karena salah satunya mendukung kebijakan strategis Kementerian.

“Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2035 mendatang, untuk mempersiapkan hal tersebut generasi yang nantinya menghadapi situasi ini harus dibekali dengan baik. Jika tidak, bonus demografi ini akan menjadi bencana sosial. Fenomena pengangguran akan merajelela, karena kualitas SDM yang tidak mumpuni” jelas Asril.

Menurut Asril, Pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci karena melalui pendidikan vokasilah Mahasiswa bukan hanya disiapkan menjadi job seeker yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, namun juga dibentuk menjadi seorang job creator.

“Pendidikan vokasi dirancang sedemikian rupa, link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta mendorong lulusannya menjadi SDM yang produktif, yang mampu meng-create lapangan kerja,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi mempunyai tugas yang berat dibandingkan dengan penyelenggaran Pendidikan Tinggi Umum. Pasalnya Perguruan Tinggi vokasi tidak hanya bertugas mendidik dan meluluskan mahasiswa, namun berkewajiban dan bertanggungjawab hingga memastikan lulusannya terserap di dunia kerja.

“Kami (kemenko PMK) selalu pantau dan meminta laporan setiap tahunnya berapa lulusan yang mampu terserap di dunia kerja, berapa lama masa tunggu lulusan hingga mampu terserap di dunia kerja, dan berapa yang menjalankan usaha sendiri. Dan ini bukan hanya sekedar laporan namun ditargetkan persentasenya,” lanjut Asril.

Didampingi langsung oleh Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto dan Kepala Pusat Pendidikan Vokasi Pertanian, Idha Widi Arsanti, maksud agenda kunjungan ini, dalam rangka memberikan Kuliah Tamu kepada Mahasiswa Polbangtan YoMa.

Hadir pada kesempatan tersebut para alumni dan mahasiswa Polbangtan YoMa yang sukses menjadi wirausahawan di bidang pertanian sekaligus Duta Petani Milenial antara lain, Siti Fatimah, Jamaluddin Nur Ridho, Rayndra Syahdan Mahmudin, dan Firman Nur Anis serta Mitra DUDI Polbangtan YoMa.

Para Alumni ini memberikan kesaksiannya mengenai bagaimana pendidikan vokasi pertanian telah menempa dan membekali mereka menjadi pengusaha muda pertanian yang sukses seperti sekarang.

“Selain diberikan pendidikan dan ketrampilan mengenai pertanian, di Polbangtan YoMa kami juga ditempa menjadi wirausahawan pertanian melalui program PWMP dan selalu diberikan mind set bahwa pertanian itu adalah sektor yang menguntungkan, sektor yang keren, dan menjanjikan. Hasilnya seperti bapak lihat saya, dan teman-teman saya, baik yang sudah alumni maupun yang masih mahasiswa, kini mampu menjadi job creator di bidang pertanian,” terang Rayndra, salah satu alumni Polbangtan YoMa sekaligus owner CV. Cipta Visi Group.HG

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *