Sistem Pertanian Terpadu Bone Bolango Jadi Tujuan Agrowisata di Gorontalo
Sistem Pertanian Terpadu Bone Bolango Jadi Tujuan Agrowisata di Gorontalo
Pilarpertanian - Sistem pertanian terpadu (Integrated Farming = IF) pada dasarnya merupakan sistem pertanian yang dicirikan dengan adanya interaksi dan keterkaitan yang sinergis antar berbagai aktivitas pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, kemandirlan, serta kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Program Pertanian Terpadu pada tahun 2022 ini menjadi program super prioritas Kementerian Pertanian yang dikembangkan dengan berbasis pada jagung.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Dinas Pertanian Provinsi melakukan serangkaian monitoring pengembangan program IF ini. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Desa Bulotalangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Gorontalo, Ramdhan Pane mengatakan bahwa kelompok tani pengelola lokasi IF di Desa Bulotalangi Timur adalah Poktan Tutuwoto, Lestari dan Harapan Jaya “Luasan untuk pertanaman jagung berturut-turut 28, 21 dan 26 hektar. Lokasi ini diusulkan memperoleh bantuan benih Jagung dari satker pusat untuk jadwal tanam Mei 2022“ kata Ramdhan.
Jumrah N.Kue, Ketua Poktan Tutuwoto menyampaikan bahwa dengan tanam berbagai macam tanaman, maka mereka memperoleh berbagai sumber penghasilan. Sementara itu, Ketua Poktan Lestari Abubakar Abdullah mengatakan “Dengan waktu panen yang berbeda-beda, maka penghasilan yang diperoleh petani selalu ada“ kata Abubakar.
Dari sudut pandang yang berbeda Yusuf Bagulu Ketua Poktan Harapan Jaya menjelaskan bertanam jagung di Bulotalangi Timur juga dipastikan selalu laku karena ada off-taker yang dipastikan menyerap hasil panen jagung untuk bahan baku pabrik pakan. Biomassa dari berbagai pertanaman di lokasi IF tersebut menjadi sumber pembuatan pupuk organik.
Di desa tersebut terdapat taman yang diberi nama ‘Asmara Garden’, dengan tiket masuk tertulis Rp. 5.000. Ternyata taman indah tersebut merupakan bagian dari lokasi IF berbasis jagung yang dikembangkan oleh Kepala Desa Bulotalangi Timur.
Taman yang penuh dengan bunga warna-warni, tanaman hortikultura seperti cabai berbagai warna, terong, anggur dan lain-lain, dikelilingi oleh lahan pertanaman jagung dan padi. Pohon kelapa dan pisang juga menjadi komoditas yang ditanam di sekitar lokasi tersebut. Bahkan tersedia pula penginapan di sebelah taman untuk tamu yang ingin ‘staycation’. Asmara Garden ini ramai dikunjungi warga dari Gorontalo dan sekitarnya pada akhir pekan sebagai tempat untuk memanjakan mata dan menghirup udara segar. Berbagai jenis tanaman yang ditanam juga menjadi tempat anak-anak TK dan SD belajar mengenal berbagai tanaman.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan dengan konsep pertanian terpadu, petani tidak akan kebingungan pupuk, karena bisa membuat sendiri pupuk organik dengan bahan yang tersedia dari lahannya,
“Dengan pupuk organik buatan sendiri petani akan mandiri tidak bergantung pada pupuk kimia” jelasnya. Suwandi berharap pola integrated farming bisa direplikasikan di pertanian seluruh pelosok negeri utamanya pada 11.917 ha yang telah di data oleh Ditjen Tanaman Pangan di 457 desa, 362 kecamatan, 209 kabupaten di 33 provinsi. Semua untuk kesejahteraan Petani karena petani itu adalah pejuang pangan“ jelas Suwandi.
Sesuai dengan program Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, program IF ini merupakan konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan, yang dapat untuk meningkatkan pendapatan petani. Konsep ini bahkan terbukti menguntungkan, karena semua proses bertaninya saling berkaitan baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan maupun peternakan.(ND)