Kementan Intensif Kawal Pengendalian Tungro Di Kapuas
Kementan Intensif Kawal Pengendalian Tungro Di Kapuas
Pilarpertanian - Beberapa waktu terakhir ini, dilaporkan terjadi serangan virus pada tanaman padi di Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kapuas. Menindaklanjuti informasi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan bersama Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) merespon cepat dengan menurunkan tim ke lapangan untuk mengidentifikasi dan memantau kondisi serangan secara langsung. Berdasarkan hasil identifikasi lapangan dan uji PCR, virus tersebut merupakan virus tungro yang ditularkan oleh vektor, yaitu wereng hijau.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Kapuas, Ahmadi menjelaskan bahwa serangan tungro terjadi di 7 kecamatan di Kabupaten Kapuas dengan serangan terluas di Kecamatan Tamban Catur.
“Serangan tungro di Kabupaten Kapuas dilaporkan mencapai tiga ribuan hektar, akan tetapi data ini masih berkembang dan kami selalu upayakan tindakan pengendalian responsif untuk meminimalkan kerugian” jelas Ahmadi.
Sementara itu Sunyoto, POPT Kecamatan Tamban Catur mengungkapkan serangan virus tungro terindikasi muncul sejak persemaian musim tanam ini dengan penggunaan varietas lokal yang sama dengan musim tanam sebelumnya.
“Kami telah rekomendasikan kepada petani agar mengganti bibit yang sudah terinfeksi dengan bibit varietas unggul yang sehat. Akan tetapi, karena keterbatasan persediaan bibit pada saat itu, petani tetap melanjutkan menggunakan bibit tersebut”, ungkap Sunyoto.
Merespon hal tersebut, Kementan bersama Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), Dinas Pertanian dan petugas setempat telah melakukan gerakan pengendalian (gerdal) wereng hijau sebagai vektor tungro pada akhir bulan Mei (27/5).
Menurut Kasi Pelayanan Teknis BPTPH Provinsi Kalimantan Tengah, Vinolia Tantri, BPTPH langsung merespon instruksi dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan untuk menyiapkan dan mendekatkan sarana pengendali bantuan pusat ke kecamatan-kacamatan di Kabupaten Kapuas.
“Sampai dengan hari ini, kami telah mengirimkan bantuan pestisida lebih dari 1.600 liter untuk petani di Kabupaten Kapuas”, terang Vinolia.
Terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi menyampaikan bahwa Kementan, dalam hal ini Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terus memantau perkembangan serangan tungro dan vektornya, termasuk di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai provinsi tetangga.
“Hal yang tidak kalah penting adalah sosialisasi kepada petani dan petugas lapangan tentang pentingnya eradikasi atau pemusnahan selektif tanaman terserang virus dan pemilihan varietas unggul sehat”, imbuh Takdir.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk fokus pada upaya pengendalian tungro musim tanam ini dan antisipasi musim tanam berikutnya.
“Intensifkan pengamatan sejak persemaian, pemupukan berimbang, serta pengendalian pre-emtif dengan agens pengendali hayati (APH), pupuk organik/hayati, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan zat pengatur tumbuh untuk meningkatkan ketahanan tanaman”, pungkas Suwandi.
Suwandi menambahkan, hal ini menegaskan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bahwa semua jajaran Kementan harus komitmen mengawal dan menuntaskan masalah-masalah pertanian, termasuk serangan OPT agar ketahanan pangan tetap terjaga.
“Saya harap semua pihak baik di pusat maupun daerah terus memantau dan melakukan pengendalian-pengendalian yang maksimal sehingga masalah ini dapat segera teratasi” tutup Suwandi.(ND)