Mentan dan KTNA Sepakat Perkuat Pangan Lokal, Menghadapi Krisis Pangan
Mentan dan KTNA Sepakat Perkuat Pangan Lokal, Menghadapi Krisis Pangan
Pilarpertanian - Rapat yang dipimpin langsung oleh Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) diselenggarakan di ruang Baruga B, Kantor Bupati Maros, Sulawesi Selatan (26/06/2022).
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan dilanjutkan mars KTNA yang diikuti oleh para hadirin.
Dalam kegiatan ini, Menteri Pertanian menegaskan komitmennya dalam memantapkan penguatan komoditi lokal untuk kemandirian pangan.
Dunia sedang dilanda krisis pangan global dan Negeri ini harus bisa mengantisipasi dengan meningkatkan kesejahteraan petani melalui KTNA.
Indonesia negara ke empat terbesar di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 273 juta orang, tetapi dengan adanya KTNA, Indonesia siap menjadi negara yang damai, aman dan tentram.
Pasalnya Kekuatan Negeri ini ada di pertanian, “Kau bisa jago gimanalah bisa apalah tapi kalau kau tidak makan, kau tidak bisa apa-apa”, ucap Mentan.
Krisis yang sedang melanda dunia membuat banyak negara inflasi, contohnya Amerika dan Jepang tidak pernah inflasi di atas
1 persen, tapi sekarang Amerika sudah 8,1 persen, Turki minus 6,2 persen tetapi Indonesia di bawah 3 persen karena sektor pertanian yang menopang ekonomi bangsa.
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Indonesia pada tahun 2020 memiliki ekspor sebesar 15 persen, dan pada tahun 2021 negara kita mampu mengekspor 38,68 persen semua berkat sektor pertanian yang banyak mengambil andil.
“Dalam rapat koordinasi Pra Penas ini, saya titipkan kepada seluruh gubernur, bupati, dan walikota untuk perbaiki lumbung pangan serta tidak menunggu dari tempat lain,” sambung Pak Mentan.
Demi menghadapi krisis pangan dunia, ketahanan pangan harus terjaga baik. Oleh karena itu, peningkatan program tidak bisa dengan biasa saja, perbanyak jagung, kedelai, dan padi.
Mentan juga menyampaikan untuk merapatkan barisan karena kita mau ekspor besar-besaran kita penuhi kebutuhan nasional sekaligus buat peluang melakukan
ekspor ke depan. “Saya tidak menjanjikan bantuan, tapi saya menjanjikan gagasan karena dari gagasan akan lahir sesuatu”, ucapnya. (MA)