Filter Air Embung Mampu Menanggulangi Kekeringan
Filter Air Embung Mampu Menanggulangi Kekeringan
Pilarpertanian - Pilar – Pemerintah telah memprogramkan untuk membanguan ribuan embung di seluruh wilayah Indonesia. Embung merupakan tandon air yang efektif dan berdaya guna terutama untuk irigasi pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk memperoleh air yang berkualitas baik maka perlu dilakukan penyaringan air sebelum memasuki embung agar bahan beracun dari lingkungan sekitar tidak masuk ke embung tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Balingtan (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) sebagai balai penelitian dalam lingkup Kementerian Pertanian telah menciptakan alat yang berfungsi untuk menyaring air tersebut. Alat ini sangat sederhana dan mudah dibuat sendiri dengan biaya yang relatif murah. Alat ini diberi nama FIO (Filter Inlet Outlet) yang dapat digunakan untuk menyaring air di saluran masuk ke embung maupun saluran keluar sehingga menjadi bersih dari racun berbahaya seperti residu pestisida dan logam berat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahan yang digunakan untuk mengikat racun berbahaya adalah arang atau arang aktif, dimana arang ini mampu mengikat atau menyaring kontaminan terlarut dalam air baik berupa kontaminan organik maupun anorganik serta pengotor lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Arang atau arang aktif yang digunakan adalah berasal dari limbah pertanian seperti sekam padi, tongkol jagung, tempurung kelapa, tanda kosong kelapa sawit, dll.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Asep Nugraha Ardiwinata, M.Si menunjukkan bahwa pemakaian FIO di saluran irigasi yang dikombinasikan dengan penggunaan arang aktif di lahan pertanian dapat menurunkan kadar residu pestisida di tanah, air maupun tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut peneliti Balingtan Dr. E.S. Harsanti M.Sc, kemampuan arang maupun arang aktif ini dalam mengikat atau menyaring bahan beracun dalam air dapat mencapai 50-80%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alat ini telah diadopsi oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, yang diaplikasikan untuk mengatasi pencemaran residu pestisida di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dimana diketahui bahwa Kabupaten Brebes merupakan daerah yang menggunakan pestisida terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu Pemda Kabupaten Kulonprogo, dalam rangka pengembangan pertanian padi organik seluas 200 Ha di wilayahnya akan menerapkan teknologi FIO ini untuk mengatasi pencemaran airnya. (AK)