Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

25 July 2022

SYL Ajak Petani Perbanyak Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya

SYL Ajak Petani Perbanyak Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Mengajak Petani di Indonesia untuk Meningkatkan Penggunaan Pupuk Sendiri Alias Pupuk Organik.
25 July 2022

SYL Ajak Petani Perbanyak Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya

Pilarpertanian - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik. Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan, selain karena pupuk subsidi yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas.

“Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang keduanya. Jadi yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik. Minimal setiap Kabupaten harus jadi percontohan dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat,” ujar SYL, Senin, 25 Juli 2022.

Dalam sebuah contoh, SYL mengatakan banyak petani di Kabupaten Wonosobo dan Temanggung sudah meracik dan menggunakan campuran bahan baku lokal sebagai pupuk organik. Ternyata, kata dia, cara itu sangat bagus dan mampu menghasilkan hasil panen optimal.

“Itu sudah dicoba di Wonosobo dan Temanggung, hasilnya 315 hektar menghasilkan 82 miliar,” katanya.

SYL menjelaskan, pertanian adalah salah satu sektor yang sangat menguntungkan bagi semua orang. Apalagi berbagai data mengatakan bahwa sektor ini merupakan sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi di tengah goncangan turbulensi pandemi.

“Siapa yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain, itu karena bantalan ekonomi ada di pertanian. Dan pupuk adalah elemen utamanya dalam setiap menentukan produktivitas pertanian,” katanya.

Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk nasional mencapai 24 juta ton. Sementara yang tersedia saat ini hanya 9 juta ton. Dari sekian banyaknya pupuk, bahan utamanya merupakan unsur fosfat yang sebagian besar dari Rusia Ukraina.

“Pupuk ini memang bukan langka tapi kurang. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih dan semakin berinovasi. Jadi kita harus cepat dan cermat terhadap berbagai masalah,” katanya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *