Mensukseskan Program LPBE-WP dengan Introduksi Pola Tanam di Wilayah Perbatasan
Mensukseskan Program LPBE-WP dengan Introduksi Pola Tanam di Wilayah Perbatasan
Pilarpertanian - Pilar – Komitmen dan kontribusi BB Pengkajian mensukseskan program Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor-Wilayah Perbatasan (LPBE-WP) terus berjalan. Dengan menggandeng stakeholder terkait di Kalimantan Barat, Dinas Pertanian setempat, penyuluh lapang, dan petani, kajian sistem usaha pertanian inovatif (SUP-I) dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten ini merupakan daerah penyangga pangan di wilayah perbatasan Malaysia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menindaklanjuti kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan pada bulan Mei 2018, sekaligus kajian lapang pada awal bulan Juli, BB Pengkajian bersama BPTP Kalbar, melaksanakan rembuk partisipatif antar kelompok tani. Kegiatan dihadiri dua kelompok tani yaitu Keltan Satya Tani yang diketuai Yalman dan Keltan Sempurna dengan ketua Sudarji.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada musim tanam I (MT I) tahun 2018, direncanakan introduksi teknologi berbagai pola tanam komoditas pangan utama. Jagung yang menjadi komoditas identitas wilayah ini, tetap menjadi komoditas unggulan yang diangkat sebagai percontohan bagi petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Introduksi pola tanam yang ditawarkan adalah tumpang sari jagung – padi gogo, jagung monokultur, dan kacang tanah monokultur. Dengan luasan 10 ha, direncanakan akan dijadikan lahan percontohan bagi petani sekitarnya mencakup percontohan tumpang sari padi gogo – jagung hibrida seluas 3 ha, jagung komposit monokultur seluas 5 ha, dan perbenihan kacang tanah seluas 2 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan di luar lahan percontohan akan dikembangkan pola tanam lain sesuai dengan minat petani baik monokultur padi gogo maupun monokultur jagung hibriba.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak hanya memutus siklus endemik bulai, beragam pola tanam yang ditawarkan bertujuan memperkenalkan teknologi Balitbangtan dan memberikan alternatif pilihan bagi petani dalam mengoptimalkan lahan dan meningkatkan pendapatan usahataninya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain pola tanam, paket teknologi yang akan diterapkan mengacu pada rekomendasi teknologi yang sudah dihasilkan BPTP Kalbar, namun dengan tetap memperhatikan kebiasaan petani seperti penerapan jarak tanam pada pola tanam padi gogo – tumpangsari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Partisipasi dan respon petani yang sangat baik pada saat diskusi dan kunjungan ke lahan calon lokasi, menawarkan harapan semakin meluasnya implementasi teknologi Balitbangtan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penerapan SUP inovatif secara partisipatif, dengan mengedepankan kolaborasi apik antara lembaga penelitian – penyuluhan – petani – pemerintah daerah berprospek menjadi pendorong dan titik ungkit pembangunan pertanian di wilayah pertanian secara lebih luas. Dengan demikian, perwujudan beberapa wilayah perbatasan sebagai lumbung pangan yang berorientasi ekspor dapat dipercepat. (YAD)