Kepala BPPSDMP Tantang PERAGI Bertindak Nyata untuk Pertanian Indonesia
Kepala BPPSDMP Tantang PERAGI Bertindak Nyata untuk Pertanian Indonesia
Pilarpertanian - Mendorong produktivitas pertanian tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian. Untuk itu kerja sama dengan berbagai stakeholder menjadi penting, salah satunya kerja sama dengan Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi).
Beberapa waktu lalu Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa Peragi dan Kementerian Pertanian RI memiliki relasi yang bagus, sehingga adanya seminar nasional seperti ini sangat penting untuk dilakukan. “Peragi dan Kementerian Pertanian memiliki relasi yang bagus. Peragi ini juga memiliki peran penting di sektor pertanian, oleh sebab itu saya berharap bisa berjalan bersama melihat permasalahan yang ada sehingga ke depan terus bisa tumbuh bersama dengan baik, menjadi maju dan lebih modern,” katanya
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Profesor Dedi Nursyamsi, saat acara Pengukuhan Pengurus Komisariat Daerah (Komda) Perhimpunan Agronomi Indonesia Kalimantan Tengah Periode 2023-2027 pada hari Kamis (13/07), dengan penuh semangat mengungkapkan, penyuluh memiliki tanggung jawab besar terhadap ketahanan pangan Indonesia.
“Meskipun kita mampu menanam kedelai, mengapa masih ada impor? Kita mampu memelihara sapi, mengapa kita masih mengimpor?,” tanyanya.
Dedi berpendapat persoalan dalam sektor pertanian terletak pada kehilangan daya saing produksi pertanian di negara ini. Padahal, menurutnya, kita dapat memperoleh hasil yang bernilai tinggi dari komoditas pertanian tersebut.
“Dalam hal ini, saya mengajak Peragi untuk bersama-sama menekan ongkos produksi, meningkatkan produktivitas pertanian, serta menggenjot hasil pertanian. Mampukah Peragi memberikan rekomendasi untuk menekan biaya pertanian dan memberikan inovasi teknologi penyuluhan kepada pelaku usaha, para pemangku kepentingan pertanian, guna memperkuat dan mengembangkan hasil pangan nasional?” tambahnya dengan semangat.
Beliau juga menantang Pengurus Komda PERAGI Kalteng terpilih, yang digawangi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalteng, Sunarti, untuk berpikir tentang cara efisiensi penggunaan pupuk, terutama di saat subsidi pupuk semakin terbatas.
Selaku Ketua II PERAGI Pusat, Dedi menyampaikan bahwa membangun pertanian yang efektif di Kalimantan Tengah membutuhkan peran aktif dari Akademisi (A), Bisnisman (B) dan Pemerintah (G). “Penyuluh juga berperan sebagai jembatan bagi para pengusaha yang akan membawa kita menuju provinsi yang mandiri dalam pangan,” ujarnya.
Oleh karena itu, bersama Peragi, kita berupaya untuk meningkatkan produktivitas sehingga hal itu menjadi parameter utama dalam mengukur peningkatan hasil pangan. “Jika kita memiliki pikiran yang aktif dan melakukan tindakan nyata, kita mampu mengubahnya. Mari tunjukkan bahwa Peragi ada dan memberikan manfaat bagi seluruh tanah air, dengan membuktikannya semua,” tandasnya dengan semangat yang membara.
Pelantikan dan pengukuhan yang bertempat di aula Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah di Palangkaraya, disaksikan pula oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Bambang Haryanto, dan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pertanian Pembangunan, Budi Santoso.(BB)