Demi Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian, Kementan Lakukan Bimtek di Jakarta
Demi Meningkatkan Kapasitas SDM Pertanian, Kementan Lakukan Bimtek di Jakarta
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berkolaborasi dengan Dosen dari lnstitut Pertanian Bogor (IPB), Edi Santosa, Dosen dari Universitas Gajah Mada (UGM) Tri Harjaka, dihadiri oleh Direktur Akabi dan diikuti oleh semua ASN yang ada di Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi). Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Oakwood, Jakarta Timur, Kamis, (21/12).
Dalam kesempatan ini, Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi), Enie Tauruslina mengatakan, “Kegiatan ini harus terus dilakukan dengan mengundang narasumber yang kompeten untuk dapat memberikan masukan yang sifatnya membangun bagaimana komoditas Akabi itu bisa naik dari segi produksi dan profitasnya”, jelas nya.
Ia menambahkan, “Untuk koordinator silahkan berinovasi, bagaimana cara ilmu yang kalian miliki harus dikeluarkan semua, demi peningkatan komoditas pertanian khususnya di Akabi ini, tidak ada kata tidak bisa, kita pasti bisa, asalkan terus berusaha melakukan yang terbaik dalam bekerja”, tegas Eni.
Bersamaan, Edi Santosa dalam kesempatan ini menyampaikan “Perkembangan teknologi budidaya Akabi, menuju resilien perubahan iklim dan keuntungan petani, dengan cara,
- Mencari terobosan pada lahan marjinal
- Pembibitan dari benih yang bagus
- Teknologi budidaya
- Kelembagaan: pendekatan ekonomi sirkular
Semua SGD memiliki potensi ekonomi, perlu dieksplor dan tidak boleh ada yang dibuang, melalui pendekatan 8 F (food, feed, fuel, farmasi, fibre, fertilizer, fancy, formulation) dan produk mencari pasar, tidak harus selalu market driven karena akan merugikan keberlanjutan pangan lokal”, terang Edi.
Di kesempatan yang sama, Tri Harjaka memberikan masukan terkait inovasi dalam meningkatkan komoditas Akabi, salah satunya dengan kesesuaian iklim, “Bagaimana jika curah hujannya tinggi kita menanam di mana?, Lalu bagaimana jika musim kemarau dengan skala luas menanam di mana?, tanah nya seperti apa, solusinya kita butuh namanya teknologi spesifik lokasi, dengan inovasi ini saya yakin ke depan kita bisa meningkatkan produksi khususnya kedelai di Indonesia,” jelasnya.
Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi, dalam arahannya menghimbau kepada para peserta untuk selalu berinovasi dalam menyikapi tantangan, baik lingkungan maupun tuntutan pasar serta mendorong peningkatan produksi komoditas tanaman pangan, khususnya kedelai.(BB)