Penguatan Penambahan Areal Tanam Menjadi Solusi Jitu Mengatasi Dampak El Nino Bagi Petani Indonesia
Penguatan Penambahan Areal Tanam Menjadi Solusi Jitu Mengatasi Dampak El Nino Bagi Petani Indonesia
Pilarpertanian - Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat pangan. Kondisi ini terjadi akibat dampak El Nino yang membuat produksi pertanian menurun dan menyebabkan kenaikan harga. Darurat pangan juga melanda negara-negara lain di dunia.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melakukan penguatan Penambahan Areal Tanam (PAT) padi sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional dan untuk memperkuat ketahanan pangan tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.
Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman selaku Pj. PAT Provinsi Riau, turun ke lapangan. Dirinya bersama tim lintas terkait Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Kodim, Camat, Kepala Desa dan poktan penerima bantuan terus mendorong percepatan realisasi. Beberapa pengawalan dilakukan di antaranya melalui pemanfaatan pompanisasi bantuan APBN.
“Kiranya penanggung jawab PAT melakukan langkah-langkah konkrit di lapangan, selesaikan pengadaan pompa, operasikan dan manfaatkan sumber air yang ada”, ujar Mentan Amran Sulaiman.
Berdasarkan Kepmentan 297 Tahun 2024, kegiatan PAT Provinsi Riau seluas 39.005 ha terdiri dari optimalisasi lahan (oplah) 3.336 ha, pompanisasi 18.557 ha, dan padi gogo 17.112 ha.
“Realisasi PAT Prov Riau sampai dengan 13 Agustus 2024 12.959 ha (33,23%) dengan rincian; luas PAT OPLAH 922 ha (27,63%) dan luas PAT pompa 11.036,02 ha (59,47%). Namun memang ada kendala untuk PAT padi gogo yang hingga hari ini 216,65 ha (1,27%) dari target 17.112 ha, hingga akhir September maksimal hanya akan tercapai 12% karena lahan tersedia hanya 2.000 Ha, namun benih untuk saat ini juga belum tersedia,” ujar Liferdi saat di lokasi, Selasa (13/8/2024). Dengan terjun langsung ke lapangan dan semangat pantang pulang sebelum tanam, Liferdi sebagai PJ PAT Provinsi Riau optimis di akhir September realisasi PAT OPLAH dan pompa mencapai 100%.
Dirinya merinci, jumlah distribusi pompa sebanyak 240 unit. Sementara tambahan pompa dana ABT sebanyak 108 sudah terdistribusi dan sisa usulan 225 unit pompa masih dalam proses pengadaan.
“Total pompa sudah terpasang di provinsi Riau sebanyak 348 unit. Semua instansi terkait harus bersinergi dalam pemanfaatan pompa di lapangan, sehingga target PAT dapat tercapai di akhir September dan keadaan darurat pangan di Indonesia dapat segera teratasi,” terangnya.
Kepala BSIP Riau Shannora Yuliasari saat menghadiri serah terima bantuan pompa berharap dapat mendorong percepatan tanam.
“Dengan bantuan pompa sebanyak 89 unit ini kami harapkan dapat mendorong percepatan areal tanam sekaligus meningkatkan IP 200 menjadi IP 300,” ujar Shannora saat berada di aula kantor Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Aldi menyampaikan bahwa target kegiatan oplah di wilayahnya seluas 1.400 ha. Dengan rincian realisasi per 12 Agustus 166 ha, 780 ha di minggu ke III dan IV Agustus dan 620 ha di minggu ke I – II September 2024.
“Sedangkan target pompanisasi seluas 4.180 ha dengan rincian 1.331 ha per 12 Agustus 2024, 900 ha di akhir Agustus dan sisanya 2.090 ha di akhir September. Keberadaan pompa sangat membantu percepatan PAT di lahan. Terima kasih kepada Menteri Pertanian yang memberikan perhatian besar kepada Provinsi Riau khususnya Kabupaten Rokan Hilir. Bantuan pompa akan dipastikan dan terpasang di lokasi tanam,” terang Aldi.
Liferdi menyampaikan Kabupaten Rokan Hilir telah mengusulkan pompa air sebanyak 410 unit, telah diterima dan distribusikan sebanyak 103 unit. Pompa yang diterima ini merupakan bagian dari program pompanisasi Kementerian Pertanian sebagai langkah solusi cepat untuk menangani kondisi lahan yang kekeringan akibat dampak El Nino.
Ketua Gapoktan Sinar Tani, Marna mengatakan sangat terbantu dengan bantuan pompa ini. Terutama sangat menghadapi musim kemarau di mana pasokan air sangat krusial.
“Alhamdulillah kami kedatangan Bapak Direktur, Ibu Kepala BSIP, Bapak Kabid dan beserta jajarannya. Kami selaku petani sedikit kesulitan dengan kondisi terbatasnya pertanaman padi dikarenakan kurangnya pasokan air. Luas lahan pertanaman padi di daerah kami seluas 600 ha, bantuan pompa ini sangat membantu kami. Semoga dengan bantuan pompa ini kami bisa meningkatkan IP”, harapnya.
Desa Rokan Baru Pesisir Kecamatan Pekaitan memiliki 15 kelompok tani dengan jumlah anggota 484 orang dengan luas lahan sawah 600 ha telah mendapat bantuan pompa sebanyak 20 unit. Saat ini setelah terima pompa lebih kurang 80% petani sudah mulai menanam. Diperkirakan minggu ke-3 bulan Agustus lahan sawah sudah tertanam semua.(PW)