Kementerian Pertanian Bekerja Keras Mengatasi Krisis Pangan Akibat Perubahan Iklim yang Ekstrem
Kementerian Pertanian Bekerja Keras Mengatasi Krisis Pangan Akibat Perubahan Iklim yang Ekstrem
Pilarpertanian - Dalam upaya menghadapi potensi krisis pangan akibat iklim ekstrem, Kementerian Pertanian mengambil langkah proaktif dengan program penambahan areal tanam. Penambahan areal tanam itu dilakukan melalui beragam kegiatan, yaitu optimasi lahan, pompanisasi, dan penanaman tumpang sisip padi gogo.
“Langkah ini sangat penting dalam mengatasi potensi krisis pangan yang mungkin terjadi,” ungkap Direktur Perlindungan Hortikultura Muh. Sidiq, pada keterangan pers, Jumat (16/08/2024) siang.
Sidiq menjelaskan bahwa target penambahan luas tanam di Jambi mencapai 44.734 hektare. Jumlah ini terdiri dari 14.874 hektare melalui optimasi lahan, 18.988 hektare melalui pompanisasi, dan 10.872 hektare melalui tumpang sisip padi gogo.
“Kolaborasi antara pemerintah daerah Jambi dan Korem 042 Garuda Putih sangat penting untuk mencapai target tersebut,” jelas Sidiq.
Untuk memastikan program berjalan maksimal, Tim Kementan yang diwakili oleh Direktorat Perlindungan Hortikultura melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tebo, dan Tanjung Jabung Timur. Di lapangan, tim berkoordinasi dengan tim Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Jambi, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Provinsi Jambi, Kodim, Babinsa, serta dinas pertanian kabupaten.
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tim Kementan menemukan bahwa Kecamatan Betara menunjukkan potensi optimasi lahan seluas 42 hektare di Kelompok Tani Karya Baru dan 48 hektare di Kelompok Tani Sumber Rezeki 2, dengan target penyelesaian pada akhir Agustus 2024. Sementara Kecamatan Pengabuan memiliki potensi optimasi lahan seluas 63,5 hektare yang ditargetkan selesai pada akhir September 2024.
Tim Kementan juga meninjau lokasi penambahan areal tanam di Kabupaten Tebo. Dalam kunjungan tersebut sekaligus dilaksanakan serah terima simbolis empat unit pompa berukuran 3 inci kepada Kelompok Tani Lumbung Jaya, Puding Mas, Tunas Harapan, dan Tunggul Rapat.
“Total pompa yang diterima di Kabupaten Tebo adalah 91 unit, dengan potensi luas lahan optimasi sebanyak 47 hektare di Gapoktan Melati, Desa Leticarik, Kecamatan Sumai,” sebut Sidiq.
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dinas pertanian setempat telah menerima 219 unit pompa bantuan yang siap didistribusikan kepada kelompok tani penerima manfaat. Potensi optimasi lahan seluas 47 hektare terdapat di Kelompok Tani Sukajaya dan Usaha Mandiri di Kecamatan Pasir Putih.
Dengan dukungan TNI dan tim Satgas Darurat Pangan Provinsi Jambi, mulai dari Kodim hingga Babinsa, program ini diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
“Komitmen mereka sangat penting dalam memastikan keberhasilan perluasan areal tanam,” pungkas Sidiq.(PW)