Genjot Capaian PAT Provinsi Riau, Kementan Gelar Bimtek Bagi Penyuluh Pertanian
Genjot Capaian PAT Provinsi Riau, Kementan Gelar Bimtek Bagi Penyuluh Pertanian
Pilarpertanian - Dalam rangka menggenjot capaian PAT di Provinsi Riau, Direktorat Buah dan Florikultura bersama BPSIP Provinsi Riau sebagai penanggung jawab wilayah Provinsi Riau menggelar Bimbingan Teknis Penyuluh Pertanian Dalam Rangka Peningkatan Produksi Padi Nasional Provinsi Riau (5/9).
Bertempat di Aula Hangtuah BPSIP Riau, bimtek ini dihadiri oleh Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman dan Kepala BPSIP, Riau Shannora Yuliasari selaku PJ PAT Provinsi Riau, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Wisnu Handana dan narasumber dari Pusat dan Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementan, Saefudin serta diikuti oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Dalam arahannya, Liferdi selaku PJ PAT Provinsi Riau mengajak penyuluh pertanian lapangan (PPL) bergerak cepat dan terus menerus turun ke lapangan mengawal pemanfaatan bantuan pompa yang sudah didistribusikan agar pertanaman padi meningkat dan capaian PAT Provinsi Riau segera masuk ke zona hijau. Liferdi juga menyampaikan perlunya pemahaman dan komitmen yang sama dari seluruh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kabid, Korluh, Dandim dan Babinsa agar target PAT dapat tercapai hingga akhir September nanti. Melalui bimtek ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target PAT Provinsi Riau menuju zona hijau.
“Saya berharap dengan bimtek ini, peserta khususnya para penyuluh mengerti dan memahami cara membuat peta polygon yang lebih akurat dan memudahkan dalam pelaporan PAT sehingga pada akhirnya kualitas capaian pelaporan PAT tahun 2024 dapat meningkat menuju zona hijau” ujar Liferdi saat memberikan arahan.
Dalam paparan selanjutnya, Wisnu Handana optimis capaian target PAT di Provinsi Riau dapat tercapai karena masih adanya potensi lahan pertanaman yang dapat ditanami kembali pada puncak musim tanam kedua tahun ini.
“Luas pertanaman padi dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 45.537 ha yang mengalami peningkatan 10.050 ha dari periode yang sama tahun sebelumnya, artinya untuk mencapai target PAT Riau agar pertanaman yang biasa dilakukan Oktober dipercepat menjadi September ini sehingga dapat dilakukan panen pada akhir Desember nanti”, ungkap Wisnu Handana.
Selanjutnya Kepala BSIP Riau menyampaikan beberapa kendala atau permasalahan pencapaian target PAT yang dihadapi di lapangan antara lain terdapat ketidaksamaan persepsi tentang pelaporan data PAT dimana tidak semua kabupaten melaporkan PAT/PIP sebagai PAT Pompanisasi sehingga berpengaruh terhadap progress capaian target PAT di Provinsi Riau. Selain itu, kendala ketersediaan benih yang terbatas dan banyaknya lahan mengalami kekeringan juga menjadi kendala yang menghambat capaian target PAT di Riau.
Pada bimtek ini seluruh peserta dibekali oleh narasumber tentang cara penggunaan online digitasi on screen dan tracking untuk polygonisasi PAT di Provinsi Riau. Dalam materinya, Saefudin menjelaskan dengan pelatihan ini diharapkan kualitas data laporan pertanaman padi dapat meningkat.
“Pelatihan ini memberikan pemahaman kepada peserta cara penggunaan perangkat lunak khusus yang memungkinkan pembuatan peta berbasis polygon/spasial. Tujuannya agar data realisasi PAT di setiap wilayah kabupaten dapat disajikan secara lebih presisi, akurat dan terperinci”, jelas Saefudin saat memaparkan materi kepada peserta bimtek.
Setelah pelatihan teknik pembuatan peta, acara bimtek diakhiri dengan breakdown dan komitmen Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau terkait rencana pertanaman bulan September agar target PAT Provinsi Riau tercapai.(ND)