Harga Masih Rendah, Petani Jawa Timur Harap Bulog Serap Gabah
Harga Masih Rendah, Petani Jawa Timur Harap Bulog Serap Gabah
Pilarpertanian - Pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan jagung yang mulai berlaku sejak 15 Januari 2025. Namun, pada beberapa wilayah di Jawa Timur masih banyak ditemui harga gabah kering panen (GKP) di bawah HPP. Selain itu, permasalahan penyerapan gabah juga dihadapi petani.
Seperti yang dirasakan oleh petani dari Desa Pomahan dan Desa Kesugihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Saat ini harga gabah dilaporkan masih Rp5.000, sedangkan di Desa Kesugihan harga gabah sebesar Rp5.400.
Nurni Irnawati, penyuluh pertanian pendamping di Kecamatan Pulung menjelaskan bahwa selama ini Bulog menyerap apabila keadaan gabah sesuai dengan kriteria.
“Oleh karena kondisi saat ini curah hujan sangat tinggi, hasil panen kurang bagus. Sehingga petani menjual ke tengkulak. Walau serapan tidak sesuai harapan,” jelas Nurni pada Jumat (17/1/2025).
Nurni berharap agar Bulog meninjau ulang kembali terkait pembelian hasil panen langsung ke petani agar petani dapat merasakan harga yang sesuai dengan HPP.
Sementara itu, Ismi Priyanti, penyuluh pertanian di Kabupaten Bondowoso, mengungkapkan bahwa petani di Kelurahan Tenggarang juga merasakan hal yang sama. Rata-rata petani menjual gabah ke tengkulak dengan kisaran harga Rp6.200- Rp6.300.
Ketua Gapoktan Tenggarang, Lutfianto mengharapkan adanya MoU antara Bulog dengan gapoktan agar gabah dapat diserap dengan harga yang sesuai.
“Kami berharap adanya MoU antara Bulog dan gapoktan dengan harga sesuai HPP yang dikeluarkan pemerintah,” katanya.
Selain itu, harga gabah di bawah HPP juga ditemukan di Kabupaten Kediri tepatnya Desa Putih, Kecamatan Gampengrejom, yaitu sebesar Rp6.300.
“Petani di wilayah kami berharap agar saat panen harga jangan sampai jatuh dan bila ada kelompok menjual gabah ke Bulog bisa dipermudah,” ungkap Dina Sulistyaningrum, penyuluh pertanian Desa Putih.
Di wilayah Jawa Timur lainnya yaitu Desa Timur Jangjang, Kecamatan Kengayan, Kabupaten Sumenep, saat ini harga gabah masih Rp5.600. Dari ujung timur Pulau Madura tersebut, petani rata-rata menjual ke tengkulak.
“Petani masih belum mendapatkan sosialisasi tentang HPP saat ini. Petani sangat mendukung serap gabah dari Bulog,” pungkas Muksin, penyuluh pertanian di Desa Timur Jangjang.(PW)