Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 March 2025

Kementan dan Para Champion Cabai di NTB Gelar Aksi Hadirkan Cabai Harga Petani

Kementan dan Para Champion Cabai di NTB Gelar Aksi Hadirkan Cabai Harga Petani
Kementerian Pertanian dan Champion Cabai di NTB Menjual Cabai dengan Harga Murah Hingga Menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
12 March 2025

Kementan dan Para Champion Cabai di NTB Gelar Aksi Hadirkan Cabai Harga Petani

Pilarpertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura mengambil langkah cepat tanggap dengan menjual komoditas cabai seharga Rp80.000 perkilogram. Penjualan dilakukan oleh para Champion seiring bergejolaknya harga cabai di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang meminta ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok agar tetap terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

Salah satu champion cabai Kabupaten Lombok Timur, Haji Subhan mengatakan bahwa kegiatan stabilitas ini mengusung tema “Hadirkan Cabai Harga Petani” dan menyiapkan stok jual sebanyak 350 kilogram. Aksi ini digelar bersama mitra para petani yang tergabung dalam Asosiasi Champion Cabai Indonesia atau ACCI.

“Aksi ini akan terus digelar hingga menjelang Idul Fitri 1446 hijriah. Dan sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kami gerak cepat menggelar aksi ini. Penjualan kami jauh di bawah harga pasar yang menembus Rp 100.000/kg. Alhamdulillah antusiasme masyarakat terutama kaum emak-emak sangat besar. Dalam satu jam langsung ludes terjual,” ujar Haji Subhan, Selasa, 11 Maret 2025.

Subhan mengatakan aksi serupa juga dilakukan di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat, juga dengan ketetapan harga yang sama, yaitu jauh dari harga pasaran.

“Aksi ini mendapat respon positif dari masyarakat. Dan berdasarkan panel harga, cabai rawit merah per hari ini di Lombok Tengah turun signifikan menjadi Rp 75.000/kg, dari Rp 90.000/kg,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Plt Direktur Jenderal Hortikultura Muhammad Taufiq Ratule mendukung aksi para champion cabai karena sudah sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk menstabilkan pasokan harga di bawah harga eceran tertinggi atau HET.

“Pemerintah tidak tinggal diam, terlebih menghadapi kenaikan harga bahan pokok pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 H, termasuk cabai. Oleh sebab itu, kami melibatkan para petani Champion Cabai binaan kami untuk membantu meringankan beban masyarakat,” katanya.

Meski demikian, Taufiq tidak menampik adanya gejolak harga di berbagai daerah disebabkan karena terjadi penurunan produksi akibat cuaca ekstrem yang melanda berbagai sentra cabai.

“Saat malam turun hujan, petani tunda petik. Akibatnya pasokan berkurang. Apalagi saat ini permintaan sedang tinggi-tingginya. Tentu saja, kita tetap mendorong daerah sentra untuk tetap melakukan pertanaman masif di wilayah masing-masing,” katanya.

Lebih lanjut, Taufiq mengungkapkan bahwa dalam menghadapi perubahan iklim seperti beberapa tahun lalu, pemerintah telah mempersiapkan teknologi screen house yang mampu mempercepat produksi tanpa harus bergantung pada cuaca. Selain itu, kerja sama dengan pemerintah setempat juga perlu dilakukan dalam mendukung penyerapan hasil panennya.

“Ke depan, beberapa langkah akan dilakukan untuk mengatasi gejolak tersebut. Di antaranya melakukan kerja sama dengan Pemda atau bisa juga bekerja sama dengan pemerintah pusat melalui program MBG untuk mendukung penyerapannya,” jelasnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *