Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 May 2025

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada
Kegiatan Program Cetak Sawah di Desa Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
01 May 2025

Tanam Perdana Cetak Sawah di Kotawaringin Timur, Kementan Optimis Gapai Swasembada

Pilarpertanian - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan swasembada pangan dengan melakukan berbagai langkah strategis, salah satunya program cetak sawah. Berlokasi di Desa Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kementan melaksanakan tanam perdana di lahan seluas 745 hektare yang digarap oleh Kelompok Tani Karya Berkah Bersama dan Karya Baru 1.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Andi Nur Alamsyah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui perluasan lahan sawah produktif.

“Alhamdulillah, hari ini kita memulai tanam perdana sebagai bagian dari target cetak sawah nasional. Khusus di Kalimantan Tengah, ditargetkan 85.000 hektare lahan baru. Untuk Kabupaten Kotawaringin Timur sendiri, targetnya mencapai 4.261 hektare dan kini secara bertahap telah mulai masuk tahap konstruksi dan tanam,” terang Andi pada Rabu (30/4/2025).

Strategi percepatan diterapkan dengan langsung melanjutkan pengolahan dan penanaman setelah lahan dibuka dan dikonstruksi. Hal ini bertujuan untuk mengejar waktu tanam dan meningkatkan indeks pertanaman.

“Kami optimis program cetak sawah di Kalimantan Tengah, khususnya Kotawaringin Timur, akan berhasil. Strategi percepatan dari konstruksi ke tanam menjadi kunci agar kita bisa segera mendorong produksi dan efisiensi waktu,” tegas Andi.

Direktur Alsintan Pasca Panen Kementan, M. Rizal Ismail, menambahkan bahwa program cetak sawah berjalan sinergis dengan kegiatan optimasi lahan rawa (Opla) sebagai bagian dari integrasi kebijakan peningkatan produktivitas.

Sejak 2024, program optimasi lahan di Kotawaringin Timur telah mencakup 3.528 hektare, dan akan ditambah lagi 1.676 hektare pada 2025. Keduanya kita jalankan bersamaan agar peningkatan produksi bisa maksimal,” jelas Rizal.

Mendukung keberhasilan kedua program tersebut, pemerintah juga menyalurkan berbagai bantuan, mulai dari alsintan pra dan pasca panen, dolomit, pupuk, hingga dukungan serapan gabah.

Rizal juga menekankan bahwa program ini dijalankan secara kolaboratif bersama Forkopimda setempat, termasuk dalam pengawalan distribusi pupuk dan penyerapan hasil panen oleh Bulog.

“Ini kebijakan luar biasa dari Bapak Presiden. Harga gabah kering panen (GKP) di lokasi sentra produksi seperti ini diserap langsung oleh Bulog dengan harga yang sama, yaitu Rp 6.500 per kg. Ini memberikan kepastian bagi petani dan menjaga harga di tingkat produsen,” lanjutnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, secara terpisah menyampaikan bahwa pemerintah tengah berupaya keras meningkatkan produksi pangan melalui program jangka panjang seperti cetak sawah 3 juta hektare, optimasi lahan, dan modernisasi pertanian.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memastikan akses pangan yang mudah dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya ingin berbuat yang terbaik untuk merah putih. Kami tidak ingin hanya wacana. Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat Indonesia dapat terus menikmati akses pangan yang mudah dan terjangkau,” pungkas Mentan Amran.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *