Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

05 September 2025

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Saat Meninjau GPM di Pasar Palembang Jaya KM 5, Sumatera Selatan.
05 September 2025

Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras

Pilarpertanian - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan inflasi pangan nasional yang terus menunjukkan tren penurunan. Ia mengapresiasi berbagai pihak yang melakukan langkah stabilisasi harga pangan khususnya beras melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), khususnya penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Secara nasional angka inflasi menurun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen (yoy). Penyumbang utamanya adalah komoditas pangan, utamanya adalah cabai rawit. Tapi ada juga beberapa komoditas yang menurun karena intervensi pemerintah,” kata Mendagri Tito saat meninjau GPM di Pasar Palembang Jaya Km 5, Sumatera Selatan bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan jajaran, pada Jumat (5/9/2025).

Tito menekankan bahwa beras sebagai komoditas pangan utama rakyat berada dalam kondisi stok yang aman dengan distribusi yang berjalan lancar oleh Bulog. Melalui program SPHP, masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang lebih murah.

“Beras ini komoditas rakyat yang utama. Stoknya cukup banyak. Bulog sudah menjual keluar melalui SPHP dengan distribusi cukup lancar ke berbagai tempat,” ungkapnya.

Tito optimistis penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP dapat berkontribusi menstabilkan harga beras. Ia mendorong penyaluran tersebut dapat terus dimasifkan.

“Beras SPHP ini tidak hanya murah, tapi kualitasnya bagus. Dengan beras SPHP makin gencar dilakukan oleh Bulog atas perintah Bapak Presiden Prabowo, kami harapkan harga beras di beberapa daerah yang naik itu bisa turun, sementara yang sudah stabil dapat terjaga,” terangnya.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi inflasi year-on-year sebesar 2,31 persen. Selain itu, Indonesia tercatat mengalami deflasi sebesar 0,08 persen (month to month) pada Agustus 2025. Penyumbang utama deflasi tersebut adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah tomat, cabai rawit, dan bawang putih.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menjelaskan bahwa stok beras Indonesia berada dalam kondisi yang aman. Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas pangan.

“Kami pantau bersama Pak Mendagri, kami kolaborasi untuk menstabilkan harga. Yang terjadi adalah inflasi turun 2,37 menjadi 2,31. Ini indikasi bahwa pangan kita stabil. Ini patut kita syukuri. Tahun ini dengan stok yang melimpah lebih dari 4 juta ton, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa impor,” pungkasnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *