Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

04 November 2025

Proyeksi Produksi Padi Tembus 60 Juta Ton, Luas Panen Meningkat Dua Digit

Proyeksi Produksi Padi Tembus 60 Juta Ton, Luas Panen Meningkat Dua Digit
Peningkatan Luas Panen Memberikan Dampak Kenaikan Produksi Padi
04 November 2025

Proyeksi Produksi Padi Tembus 60 Juta Ton, Luas Panen Meningkat Dua Digit

Pilarpertanian - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi padi nasional sepanjang tahun 2025 akan mencapai 60,34 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 13,55 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2024 yang sebesar 53,16 juta ton. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan luas panen yang mencapai dua digit sekitar 12,98 persen serta dukungan kondisi cuaca yang relatif baik di sebagian besar sentra produksi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa peningkatan produksi ini sejalan dengan bertambahnya luas panen di hampir seluruh wilayah utama.

“Pada September 2025, luas panen padi mencapai 1,13 juta hektare atau meningkat 10,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, potensi luas panen sepanjang Januari hingga Desember 2025 diperkirakan mencapai 11,35 juta hektare, naik sekitar 12,98 persen dibanding tahun 2024,” ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Lebih lanjut, Pudji menyampaikan bahwa peningkatan luas panen terutama terjadi pada subround I (Januari–April 2025) yang tumbuh 25,82 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini menunjukkan aktivitas tanam petani yang lebih cepat dan meluas sejak awal tahun.

“Potensi produksi padi subround III (September–Desember 2025) diperkirakan sebesar 16,48 juta ton GKG atau naik 8,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara total, potensi produksi padi nasional tahun ini mencapai 60,34 juta ton GKG,” terang Pudji.

BPS mencatat bahwa kenaikan produksi padi 2025 ini juga dipengaruhi oleh kondisi pertanaman yang cukup baik di banyak daerah, serta minimnya gangguan besar akibat banjir, kekeringan, atau serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Namun demikian, BPS menekankan bahwa angka potensi produksi ini masih dapat berubah tergantung pada kondisi lapangan hingga akhir Desember.

Menanggapi capaian tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa keberhasilan peningkatan produksi padi tahun 2025 merupakan hasil sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan para petani.

“Kenaikan produksi ini adalah hasil kerja bersama. Dari penyediaan benih unggul, pompanisasi, hingga operasi pasar untuk stabilisasi harga. Kami ingin petani terus sejahtera dan masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau,” tegas Mentan Amran.

Dengan capaian produksi 60 juta ton GKG, tahun 2025 menjadi periode produksi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Kementan menilai tren positif ini menjadi landasan penting menuju kemandirian pangan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan sektor pertanian yang tangguh di tengah ketidakpastian global.

“Produksi yang naik ini bukan sekadar angka statistik, tapi cerminan kerja keras seluruh bangsa. Kita ingin petani bahagia, pangan cukup, dan Indonesia semakin berdaulat,” pungkas Mentan Amran. (PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *