Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pilihan konsumsi durian di dalam negeri saat ini sudah semakin bergeser. Setidaknya bisa dilihat dari trend membanjirnya durian lokal mengalahkan durian impor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dulu, para penjaja buah durian segar di kios atau lapak pinggir jalan lebih banyak yang menjual durian impor, kini durian lokal lebih mendominasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan jika dulu gerai-gerai supermarket hampir tidak pernah memajang durian lokal, kini sudah mulai ramai menjual durian unggul lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Yayasan Durian Nusantara (YDN), Mohamad Reza Tirtawinata memuji keberhasilan program Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membangkitkan kejayaan durian lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alhasil, katanya, kebijakan tersebut mampu membalikkan neraca perdagangan durian yang selama bertahun-tahun defisit menjadi surplus pada tahun 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini awal yang luar biasa bagus, boleh dibilang prestasi petani durian seluruh Indonesia pada umumnya dan Kementerian Pertanian pada khususnya,” demikian dikatakan pria yang akrab disapa Reza di Jakarta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia menjelaskan hal ini terwujud karena perhatian Mentan Amran Sulaiman terhadap pengembangan durian lokal sangat tinggi. Kebijakan pacu ekspor terbukti efektif bangkitkan pamor durian lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya perhatikan, setiap kunjungan ke lapangan beliau juga suka nyicipi durian lokal khas daerah setempat. Tentu ini memacu kompetisi sehat antar-daerah untuk memunculkan varian durian terbaiknya,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Reza optimis ke depan durian Indonesia semakin mampu bersaing dengan durian unggul luar negeri. Bahkan yakin Indonesia bisa menjadi penghasil durian dengan volume dan varietas terbanyak di dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Durian kita bisa mengalahkan negara-negara lain yang kita kenal seperti Thailand atau Malaysia,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut catatan Reza, sedikitnya terdapat 13 jenis durian unggul di Indonesia antara lain Bido, Bawor, Matahari, Namlung, Pelangi, Serombut, Super Tembaga, Petruk, Pelangi, Madu Racun, Malika, Merah Banyuwangi, Lai Mahakam dan jenis lainnya. Bila Thailand dikenal dengan durian Chanee, Monthong dan Kan Yao, sedangkan Malaysia dikenal dengan durian D24, Musangking dan ke depannya favorit Ochee (Duri Hitam), maka Indonesia dulu hingga kini dikenal dengan durian Petruk, Sitokong, dan Matahari, sedangkan kedepan andalannya adalah durian Pelangi Manokwari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Khusus varietas Pelangi ini sedang dikembangkan perkebunan dalam luasan ratusan hektar,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karim Aristides, pakar sekaligus pengusaha durian tingkat dunia menilai pemerintah sudah fokus menentukan varietas andalan durian nasional agar bisa eksis dalam percaturan ekspor dunia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Konsentrasi pada beberapa varietas asli yang terbukti unggul merupakan sebuah keharusan menguasa pasar ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya merekomendasikan 3 varietas super unggul yaitu Pelangi, Super Tembaga JF dan Srombut. Ketiganya durian lokal yang sanggup mengalahkan jenis durian yang ada di dunia ini. Rasa eksotis, lemaknya kuat, daya tahan lama dan tidak gampang kena penyakit. Durian Malaysia, Filipina, Thailand atau Vietnam lewat,” ujar Karim yang mengaku sudah mengembangkan ribuan batang pohon durian di berbagai daerah tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Karim, setiap penggemar durian dari berbagai negara memiliki preferensi berbeda terkait citarasa durian. Untuk orang Indonesia, Jepang umumnya suka yang manis. Tapi untuk pasar China, Hongkong, Singapura, Malaysia justru suka yang manis ada sensasi pahitnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Itu semua ada di durian kita. Yakin deh, selama kita fokus dan berani mengembangkan besar-besaran, kita bisa jadi jawara dunia,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Durian Indonesia saat ini sudah menembus pasar mancanegara seperti Hongkong, China, Malaysia, Vietnam, Timur Tengah dan lainnya. Ekspornya dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan durian Indonesia dulu selalu defisit. Baru pada tahun 2018 Indonesia mampu membalikkan neraca perdagangan menjadi surplus. Ekspor durian tercatat 1.087 ton, sementara impor 351 ton sehingga surplus 700 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sentra durian tersebar mulai dari Aceh hingga Papua, hampir setiap kabupaten mempunyai varietas unggulannya masing-masing yang menjadi icon untuk menarik wisata durian ke daerah-daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada saat musim panen durian yang spesifik waktunya untuk setiap daerah, pemerintah daera atau dinas pertanian setempat sering mengadakan Festival dan Kontes Durian yang didukung pelaksanaannya oleh Yayasan Durian Nusantara.(DYN)