Agrosociopreneur Penting Dalam Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian
Agrosociopreneur Penting Dalam Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian
Pilarpertanian - Pilar-Sejak tahun 2016, Kementerian Pertanian menggagas program kegiatan penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP) yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP), mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dan alumni Perguruan Tinggi Mitra (PTM) Kementerian Pertanian yang memiliki Fakultas Pertanian/Peternakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tahun pertama (2016) sejumlah 3 SMKPP, 6 STPP dan 8 PTM turut mengambil bagian pada program kegiatan ini dan di tahun kedua (2017) ada tambahan 13 SMKPP dan 8 PTM.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong regenerasi petani muda Indonesia. Agrosociopreneur adalah berwirausaha dibidang pertanian yang tetap mengedepankan aspek sosial di masyarakat, dalam hal ini diharapkan wirausahawan muda pertanian tidak hanya mengejar pada keuntungan semata, namun juga peduli pada lingkungan masyarakat utamanya petani kecil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama ini petani sebagai produsen komoditas pertanian menanggung resiko tertinggi dan waktu pengelolaan paling panjang dengan segala keterbatasan yang dimiki. Lahan yang rata-rata dibawah 0,3 ha dan tidak dalam satu hamparan manambah biaya produksi persatuan luas semakin tinggi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabid Penyelenggaraan Pendidikan, Bambang Sudarmanto mengatakan bahwa sudah sewajarnya dalam progarm kegiatan PWMP bagi mahasiswa dan alumni ini dapat mengajak petani untuk berkelompok dan bermitra, sehingga dapat memberikan sentuhan teknologi, menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produknya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Peningkatan kualitas produk dan pendeknya rantai pemasaran diharapkan menurunkan disparitas harga yang diterima petani dengan yang dibayarkan oleh konsumen. Dengan demikian ada perlindungan terhadap produsen maupun konsumen”, ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pembinaan karakter bagi generasi muda pertanian menjadi sangat penting, agar usaha yang dilakukan keberlanjutan, adanya jaminan bahan baku usaha, serta tidak jeranya konsumen dan pasar karena penetapan harga yang wajar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sistem usaha yang diterapkan hendaknya juga aman dari bahan kimia yang berbahaya atau pada kandungan yang masih dipersyaratkan. Zero waste perlu terus digalakkan sehingga tidak ada limbah ataupun sisa hasil produksi yang tak termanfaatkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Limbah dan sisa hasil dapat digunakan untuk pakan ternak, pupuk organik, biogas ataupun bahan baku industri lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Apabila hal ini bisa dilakukan tentu akan semakin mengefisienkan kegiatan usaha, disamping juga ramah lingkungan.(RS)