10 Kabupaten Produksi Beras Tertinggi, Mana Saja
10 Kabupaten Produksi Beras Tertinggi, Mana Saja
Pilarpertanian - Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang begitu subur dan memiliki penyinaran matahari yang cukup panjang dan hanya mengenal musim hujan dan kemarau yang sangat bagus bagi tanaman. Saking kayanya sumber daya alam khususnya pertanian, negeri ini digambarkan sebagai negeri yang Gemah Ripah Loh Jinawi dan saking suburnya tanah Indonesia, muncul syair sebuah lagu “Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nah, bicara Indonesia sebagai negara agraris, pada umumnya masyarakat tentu tahu jika semua daerah di Indonesia berpenghasilan di sektor pertanian, utamanya memproduksi padi. Namun demikian, jika ditanya kabupaten mana saja yang paling tinggi memproduksi padi, dijamin hanya segelintir orang saja yang tahu. Ini pertanyaan sederhana, terkesan nyeleneh tapi kalau dipikir-pikir ini pengetahuan yang sangat penting bagi masyarakat apalagi generasi milenial tahu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi mengungkapkan melansir data produksi 2019 hasil Kerangka Sampling Area Badan Pusat Statistik (KSA BPS), ada 10 kabupaten yang produksi beras tertinggi tahun 2019.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Perolehan angkat produksi berasnya dengan menggunakan konversi 57,3 persen dari produksi padi. Ini merupakan perhitungan yang dikeluarkan BPS. Peningkatan produksi di 10 kabupaten itu tentu atas sinergi Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah dengan semua pihak,” demikian kata Suwandi di Jakarta, Jumat (19/6/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Inilah 10 kabupaten di Indonesia sebagai produsen beras tertinggi tahun 2019 berdasarkan hasil penghitungan BPS menggunakan metode KSA.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
1. Kabupaten Indramayu
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Indramayu terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki luas panen padi 215,731 hektar. Dari luas ini, diperoleh produksi padi 1.376.429,68 ton gabah kering giling (GKG) atau produksi berasnya sebesar 789.657,71 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
2. Kabupaten Karawang
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten produksi beras tertinggi kedua masih ditempati oleh kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat, yakni Karawang. Sama halnya dengan Cianjur, Kabupaten Karawang pun dikenal dengan memiliki beras yang rasanya khas sehingga menjadi favorit oleh masyarakat Jabodetabek. Kabupaten Karawang memiliki luas panen padi 185.807 hektar, diperoleh produksi padi 1.117.814 ton GKG sehingga diperoleh produksi beras 641,290 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
3. Kabupaten Subang
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Posisi ketiga kabupaten produksi tertinggi masih ditempati kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Yaitu Kabupaten Subang. Kabupaten ini berada diantara Kabupaten Karawang dan Indramayu. Luas panen padi Kabupaten Subang 156.298,50 hektar, produksi padinya sebesar 942.932 ton GKG dan produksi berasnya sebesar 540.960 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
4. Kabupaten Banyuasin
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Banyuasin terletak di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten ini berhasil mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan persawahan padi yang produktif. Banyuasin memiliki luas panen padi 208,598 hektar, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
5. Kabupaten Lamongan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur memiliki hamparan pertanian yang luas dan pengelolaannya pun menggunakan pertanian modern. Hamparan persawahannya begitu luas, sehingga luas panen padi sebesar 140.463,58 hektar. Dari luas panen ini, diperoleh produksi padi sebesar 839.724 ton GKG dan produksi berasnya sebesar 481.750 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
6. Kabupaten Ngawi
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Ngawi merupakan salah satu lumbung beras di Jawa Timur. Luas panen padinya sebesar 122.500,97 hektar. Dengan luas ini, diperoleh produksi padi 777.190 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 445.874 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
7. Kabupaten Bone
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Bone merupakan kabupaten yang terluas di Sulawesi Selatan. Tak heran luas lahan pertaniannya pun luas sehingga menjadikan Bone sebagai produsen beras tertinggi di Sulawesi Selatan dan menempati posisi ketujuh di tingkat nasional. Kabupaten Bone memiliki luas panen padi 169.471,29 hektar. Produksi padinya sebesar 772.874 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 443.398 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
8. Kabupaten Grobogan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Grobogan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah memiliki luas panen padi 136.209,59 hektar, dengan produksi padi yang diperoleh sebesar 772.521 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 443.196 ton. Dari peringkat di atas, Kabupaten Grobogan merupakan produksi beras tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
9. Kabupaten Sragen
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah memiliki luas panen padi 111.569,05 hektar. Adapun produksi padi yang diperoleh 766.012 ton GKG atau produksi berasnya sebesar 439.461 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
10. Kabupaten Cilacap
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabupaten Cilacap yang terletak di Provinsi Jawa Tengah memiliki luas panen padi seluas 439.461,26 hektar. Dari luas panen ini, didapatkan produksi padi sebesar 699.965 ton GKG atau diperoleh produksi beras sebesar 401.570 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk diketahui, data KSA BPS mencatat produksi nasional 2019 sebesar 31,31 juta ton beras dan pada akhir Desember 2019 terdapat surplus beras dalam bentuk stok sebesar 5,90 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk meningkatkan produksi padi ke depannya di semua daerah, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Kementerian Pertanian berkomitmen membantu petani dengan tetap memberikan bantuan stimulus seperti benih, pupuk, alat mesin pertanian, asuransi pertanian dan dana KUR,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat ini tengah mempercepat olah tanah dan tanam. Tanam padi di lahan sawah, lahan kering, tadah hujan maupun di lahan rawa mineral,” pinta Suwandi.(BB)