Audiensi Bersama Anggota Komisi IV DPR-RI Dapil IX Jabar, Sepakat Bersama Memajukan Pertanian Daerah
Audiensi Bersama Anggota Komisi IV DPR-RI Dapil IX Jabar, Sepakat Bersama Memajukan Pertanian Daerah
Pilarpertanian - Pertanian sebagai sektor pokok bagi warga negara Indonesia untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari, tentu memiliki nilai penting yang tak terbantahkan. Perlunya dukungan dari berbagai pihak untuk bersinergi bersama dalam memajukan pertanian mendorong BPTP Jawa Barat untuk melakukan audiensi bersama anggota komisi IV DPR-RI Dapil IX Jabar, Sutrisno, pada Rabu (19/08/20).
Audiensi ini berlangsung di kediaman Sutrisno dan dihadiri tiga UK/UPT Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Kepala BPTP Jabar, Wiratno, Kepala Balitsa, Thamrin dan Kepala BIB Lembang, Tri Harsi. Pada kesempatan ini, Sutrisno, memaparkan pandangannya terkait pertanian saat ini, permasalahan serta peluang pertanian kedepannya.
Tak segan beliau pun menyampaikan berbagai permasalahan yang ia temukan di lapangan, seperti jaminan harga dan pasar yang tidak menentu, kelangkaan saprodi pertanian seperti pupuk dan obat-obatan, penanganan pascapanen, serta ketersediaan teknologi di tingkat petani. Disamping itu, degradasi alih fungsi dan lahan pertanian, serta kesuburan lahan pertanian menjadi ancaman serius pada saat ini dan masa depan.
“Majalengka juga merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak, salah satunya di wilayah utara dimana populasi ternak lebih banyak dibanding populasi masyarakat. Hanya saja sebagian besar peternak masih melaksanakan usahaternak secara tradisional, perlu bimbingan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak agar mampu menerapkan teknologi peternakan secara berkesinambungan,” ujar Sutrisno. Ia pun berharap adanya pelatihan, bimbingan teknis serta pendampingan secara berkelanjutan agar usaha peternakan di Majalengka maju dan berkembang, serta menyatakan siap mengirimkan kader peternak millenial untuk dilatih menjadi tenaga inseminator dan tenaga kesehatan hewan untuk memenuhi kekurangan tenaga keswan dan ib di Majalengka.
Menjawab keresahan atas permasalahan yang disampaikan, BPTP Jabar sebagai salah satu Unit Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menawarkan solusinya. Kepala BPTP Jawa Barat, Wiratno, menyampaikan bahwa Balitbangtan secara umum sudah mempersiapkan pemecahan terhadap permasalahan pertanian dan peternakan salah satunya melalui teknologi.
Hingga saat ini, BPTP Jabar telah melakukan pengkajian berbagai teknologi hasil Balitbangtan. Seperti penerapan pertanian ramah lingkungan dengan Bioproduk, Biodekomposer dan Biopestisida. “Dengan Bioproduk yaitu pemanfaatan dekomposer, pupuk hayati dan pestisida nabati, mampu meningkatkan produksi padi hingga 15% bahkan lebih,” jelas Wiratno. Selain itu, program lain yang disampaikan diantaranya penerapan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk menjaga ketahanan pangan keluarga, program Desa Mandiri Benih, serta teknologi optimalisasi lahan sawah tadah hujan dan lahan kering menjadi lahan produktif dengan patbo super, turiman dan largo super. Dari sisi peternakan pun, BPTP Jabar telah melakukan pendampingan, pelatihan serta bimbingan teknis untuk memajukan peternakan.
Sayangnya menurut Sutrisno, gaung akan program-progam pertanian ini belum seluruhnya sampai kepada masyarakat. Untuk itu, ia menawarkan diri menjadi mediator dalam penderasan teknologi hasil Balitbangtan tersebut. Beliau bersedia bekerjasama untuk meyakinkan masyarakat bahwa teknologi dari pemerintah ini memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
“Silahkan gunakan lahan-lahan pertanian yang saya miliki untuk dijadikan percontohan. Masyarakat itu perlu diberikan bukti nyata,” tutur Beliau. “Anggota dewan itu memiliki massa dan dapat menggerakkan massa. Oleh sebab itu, suatu terobosan kalau penderasan teknologi pertanian ini bisa disinergiskan dengan aktivitas anggota dewan” imbuh Sutrisno.
Kesepahaman antar berbagai pihak ini merupakan langkah baik untuk bersinergi bersama dalam memajukan pertanian. (NRP/ND)