BPP Kaduhejo, Pandeglang Berdayakan Petani Tanaman Talas Beneng
BPP Kaduhejo, Pandeglang Berdayakan Petani Tanaman Talas Beneng
Pilarpertanian - Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten, memberdayakan petani untuk menanam talas beneng.
Penyuluh BPP Kecamatan Kaduhejo, Ucu Subakti, mengatakan pada tahun 2021 mendatang talas beneng menjadi prioritas utama program unggulan Kabupaten Pandeglang, khususnya di Kecamatan Kaduhejo, untuk dikembangkan dan dibudidayakan.
Ajakan ini disambut antusias petani di kecamatan Kaduhejo, salah satunya oleh Kelompok Tani (Poktan) Campaka Sakti di Desa Saninten.
“Poktan Campaka Sakti Desa Saninten Kecamatan Kaduhejo baru 7-8 bulan berjalan menanam talas beneng dan sudah mencapai 10 Ha lebih,” ujar Ucu Subakti, Senin (21/9).
Menurut Ucu, petani bergairah menanam talas beneng. Karena, tanaman itu memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Semua yang dihasilkan talas beneng ada nilai ekonominya, mulai daun, pelepah sampai umbinya, termasuk kadar oksalatnya sangat dibutuhkan oleh farmasi.
Ia menambahkan, sambil menunggu umbi siap panen daun talas bisa di panen setiap bulannya.
“Pada usia talas beneng empat bulan, daun sudah bisa dipanen dengan dua helai daun per pohon, dan begitu seterusnya setiap bulan sampai beneng siap di panen,” imbuh Ucu.
Poktan Campaka Sakti juga menjadi salah satu pemasok utama daun talas beneng kering ke pengepul di Desa Cilaja untuk di ekspor.
Ada potensi 100 hektare lahan di desa Saninten untuk terus mengembangkan tanaman yang sudah diakui menjadi khas Kabupaten Pandeglang tersebut.
Mengenai ketersediaan bibit, dijelaskan Ucu poktan sudah bisa memperbanyak bibit sendiri dan sudah mempersiapkan untuk terus menambah luas tanam.
Menurutnya, budi daya talas beneng jadi solusi peningkatan perekonomian warga Desa Saninten, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi menyampaikan upaya untuk mengembangkan dan mengangkat nilai ekonomi komoditas lokal adalah dengan melibatkan para penyuluh pertanian melalui Program Kostratani.
“Hal ini merupakan inti dari Kostratani yakni pemberdayaan usaha tani dari tingkat kecamatan. Komoditas tidak hanya terbatas padi, kalau (talas) beneng yang lebih profit dan sesuai potensi wilayah, kenapa tidak dikembangkan lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan peran Kostratani sangat dibutuhkan khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.
“Kementan mengarahkan Kabupaten Pandeglang Banten untuk menjadi sentra keripik talas beneng sehingga bisa memberikan peluang bagi terciptanya wirausaha baru melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani),” tuturnya.(ND)