Kementan Dukung Asesmen Penyuluh Honorer Jadi ASN-P3K
Kementan Dukung Asesmen Penyuluh Honorer Jadi ASN-P3K
Pilarpertanian - Asesmen Sertifikasi Kompetensi bagi penyuluh honorer THL-TBPP dari seluruh Indonesia kecuali Provinsi Papua, berlangsung 3 – 16 November 2020. Lokasi asesmen adalah balai pelatihan dan kampus Polbangtan, unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pertanian RI.
Dijadwalkan peserta asesmen 4.855 orang, namun hingga Jumat pekan lalu (30/10) diketahui empat sakit, 12 meninggal dunia dan 13 pensiun atau memilih mundur. Khusus yang sakit, Kementan memberi diskresi, penyuluh THL mengirim surat resmi kepada Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) di Kementan.
Peserta asesmen adalah penyuluh THL-TBPP (tenaga harian lepas – tenaga bantu penyuluh pertanian) yang lolos passing grade Aparatur Sipil Negara – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN-P3K). Lolos 11.590 dari total 14.924 peserta uji P3K, April 2019.
Kendati lolos uji ASN-P3L, langkah 4.855 THL terhadang syarat pendidikan minimal Diploma III, sementara mereka lulusan SMK pertanian dan SLTA non pertanian sehingga harus asesmen Sertifikasi Kompetensi, 3 – 16 November.
“Mereka lolos saringan P3K, namun belum tersertifikasi kompetensinya sehingga harus melalui tahapan akhir berupa asesmen Sertifikasi Kompetensi,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Dedi menyatakan Kementan mendukung penuh kegiatan asesmen, dengan mengawal dan mendampingi 4.855 THL menjadi P3K melalui asesmen seperti ditetapkan Menpan RB, yang mengatur pengangkatan ASN termasuk P3K.
Sementara Perpres No 38/2020 tentang Pengajuan ASN P3K sudah diteken Presiden RI Joko Widodo. Asesmen merupakan upaya Kementan meningkatkan kompetensi bidang pertanian dari penyuluh berlatar belakang SMK non pertanian hingga DII.
“Jajaran Kementan khususnya BPPSDMP wajib dukung proses sertifikasi. Tugas ini sangat mulia. Mengawal penyuluh THL menjadi ASN P3K. Prosesnya mendekati garis finish,” kata Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat membuka video conference Mentan Sapa Petani dan Penyuluh [MSPP] Vol. 23, Jumat [30/10].
Menurutnya, langkah tersebut sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian nasional, selaku pendamping dan pengawal petani di lapangan.
“Penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian nasional, selaku pendamping dan pengawal petani,” kata Mentan Syahrul, yang menginstruksikan BPPSDMP kawal dan dampingi penyuluh THL hingga lolos menjadi P3K.
Dedi pun koordinasi Puslatan dan Pusdiktan siapkan balai pelatihan dan kampus Polbangtan menggelar asesmen sementara Pusluhtan mendampingi peserta asesmen.
Mulai Selasa (3/11) THL Aceh dan Sumut di Polbangtan Medan; THL Sumbar di BPP Jambi; THL Bengkulu dan Lampung di BPP Lampung; THL Banten di BBPKH Cinagara; THL Jateng di Polbangtan YoMa; THL Bali di BBPP Ketindan; THL Kaltim dan Kaltara di BBPP Binuang; THL Sulut di BBPP Batangkaluku dan THL NTT di BBPP Kupang.
Kapusluh Leli Nuryati mengatakan untuk THL Jatim, mengingat yang terbanyak mengikuti asesmen hari pertama, Selasa (3/11), berlangsung di Polbangtan Malang dan BBPP Batu Malang, berlanjut Senin pekan depan (9/11) di BBPP Ketindan.
“Jadwal asesmen tergantung jumlah peserta. THL Kaltara hanya seorang dan 14 di Papua Barat. Cukup dua hari. Ada delapan hari, THL Aceh di Polbangtan Medan, 3 – 12 November. Jumlahnya 414 orang,” kata Leli didampingi Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono selaku moderator dan anchor MSPP, Kasubbid IM Pusluhtan, Septalina Pradini. (LA/ND)