Akademisi IPB: Daya Beli Petani Semakin Meningkat
Akademisi IPB: Daya Beli Petani Semakin Meningkat
Pilarpertanian - Pilar – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) bulan Mei 2019. Tercatat, NTP bulan tersebut sebesar 102,61 atau naik 0,38 persen dari NTP bulan April yang hanya 102,23. Demikian pun NTUP bulan Mei sebesar 111,94, naik sebesar 0,73 persen dari bulan April yang sebesar 111,13.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tentang hal ini, Ekonom Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi menilai kenaikan NTP dan NTUP tersebut menunjukkan petani lebih menikmati panennya pada bulan Mei, saat bulan Ramadhan. Pasalnya, NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
NTUP pun merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks yang dibayar petani untuk produksi dan penambahan barang modal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi, NTP dan NTUP merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan dan juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP dan apalagi NTUP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani,” demikian dikemukakan oleh pria yang akrab disapa Gandhi di Bogor, Senin (10/6/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gandhi memberikan apresiasi terhadap program pemerintahan Jokowi-JK melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yang selalu berkomitmen untuk menjalankan program yang berdampak nyata pada peningkatan hasil dan kesejahteraan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, program yang benar-benar revolusioner dalam membangun pertanian di antaranya adalah mekanisasi pertanian, penggunaan benih unggul dan pupuk secara tepat waktu, petani milenial dan penataan tata niaga pangan melalui tindakan tegas terhadap mafia pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami mengharapkan raihan positif ini terus berlanjut. Sebab dampak program ini sangat nyata dirasakan langsung petani. Misalnya program mekanisasi pertanian benar-benar mengefisienkan biaya produksi, pekerjaan lebih cepat dan produk yang dihasilkan lebih berkualitas sehingga nilai jualnya lebih tinggi. Akhirnya pendapatan petani ikut naik,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan kenaikan NTP dan NTUP bulan Mei 2019 didukung oleh kenaikan NTP pada semua subsektor pertanian. Kenaikan dua indikator daya beli petani ini utamanya didorong oleh subsektor hortikultura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Seluruh subsektor ada peningkatan NTP secara menggembirakan. Secara umum, kenaikan NTP terjadi lantaran panen raya telah usai. Pola serupa juga terjadi pada Mei 2017 dan 2018 yang mengalami peningkatan lantaran musim panen raya selesai,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, prestasi kenaikan NTP bulan Mei 2019 ini banyak ditopang oleh kenaikan NTP subsektor hortikultura sebesar 102,41, naik 1,42 persen, NTP peternakan 107,71, naik 0,83 persen dan NTP tanaman perkebunan rakyat sebesar 96,02, naik 0,43 persen dari bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sama halnya dengan NTP, prestasi kenaikan NTUP pada periode tersebut banyak ditopang dari naiknya NTP subsektor hortikultura 114,11, naik 1,72 persen, NTP peternakan 117,37, naik 1,03 persen dan NTP tanaman perkebunan rakyat 106,01, naik sebesar 0,99 persen dari bulan sebelumnya.(RS)