BPTP NTB Kenalkan Flushing, Bobot Lahir Pedet Sapi Naik Hingga 33 Persen
BPTP NTB Kenalkan Flushing, Bobot Lahir Pedet Sapi Naik Hingga 33 Persen
Pilarpertanian - Pilar – Hasil testimoni para peternak yang hadir pada diskusi dengan Tim Pendampingan Kawasan Pertanian dari BPTP yang melakukan kajian di Nusa Tenggara Barat, Kamis (12/7/2018) lalu sangat puas terhadap teknologi flushing. Ini merupakan satu dari beberapa inovasi yang diperkenalkan oleh BPTP NTB dalam pendampingan kawasan peternakan di lokasi ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peternak tersebut dari Kelompok Sambuk Manis dari Desa Beriri Jarak, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, yang mendapatkan kegiatan pendampingan kawasan peternakan tahun 2017 dari BPTP NTB.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Ketua Kelompoknya, Samsul Falah, tidak pernah ada bantuan apapun yang diterima oleh kelompoknya sebelum tahun 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lokasi ini dipilih untuk didampingi oleh BPTP NTB karena merupakan lokasi yang juga menerima program “SIWAB” tahun 2017. Program SIWAB atau Sapi Induk Wajib Bunting tak asing lagi bagi peternak karena telah berjalan selama dua tahun. Pemilihan lokasi juga dipertimbangkan dari sisi kedekatan aksesnya dengan lokasi SPR (Sentra Peternakan Rakyat). Dengan demikian, diharapkan antar peternak dapat saling menularkan pengalaman mereka dalam menerapkan inovasi untuk perbaikan produksi ternak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama diskusi, apresiasi dan antusiasme mereka sangat terlihat dari banyaknya peternak yang bergabung di berugak atau saung rapat pada siang itu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan BPTP masuk di kelompok ininadalah yang pertama bagi kami”, ujar Samsul Falah di awal diskusi. “Kami sangat berterimakasih, teknologi dan ilmu yang diajarkan sangat bermanfaat bagi peningkatan kondisi ternak dan usaha ekonomi keluarga”, jelas lulusan S1 ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terutama teknologi flushing, yang masih baru bagi peternak, mereka tidak pernah mengenal teknologi itu sebelumnya. Teknologi ini mempraktekkan pemberian pakan bernutrisi tinggi selama dua bulan di akhir kebuntingan dan dua bulan setelah melahirkan. Pakan ini berupa rumput unggul, legume, dedak dan starbio.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebelum mengenal flushing, tidak ada perbedaan pemberian pakan di masa-masa tersebut, yaitu mereka memberikan pakan berupa rumput alam yang kadang dicampur dengan bonggol pisang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Semua peternak mengakui bahwa flushing mampu meningkatkan bobot lahir pedet dari 15 kg menjadi 20 kg atau 33%. Penampilan pedet terlihat mengkilat kulitnya. Performa induk setelah melahirkan juga diakui lebih sehat dan kuat dibandingkan sebelum perlakuan flushing. (VWH)