Brigade Alsin Pertanian Kota Baubau Sukses Mengelola Mesin Pasca Panen
Brigade Alsin Pertanian Kota Baubau Sukses Mengelola Mesin Pasca Panen
Pilarpertanian - Alat mesin pertanian (alsintan) mempunyai peranan penting dan strategis dalam rangka mendukung pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, menurunnya daya dukung lahan, rendahnya intensitas pertanaman dan kepemilikan alsintan secara individu yang kurang menguntungkan. Hal ini mutlak diperlukan, salah satunya adalah Alsin panen bantuan pemerintah pusat yang dikelola brigade Kota Baubau berhasil mendorong petani untuk meningkatkan pendapatan.
Niluh pengelola brigade alsin panen Kota Baubau menceritakan kesulitan petani dalam melakukan proses panen karena keterbatasan tenaga kerja dan tingginya upah buruh panen sebelum adanya bantuan combine harvester. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan alsin ini, produksi kami bisa meningkatkan pendapatan para petani“ kata Niluh.
Brigade Kota Baubau memperoleh bantuan combine harvester tipe besar sebanyak masing-masing 1 unit pada tahun 2020 dan tahun 2021. Mesin panen tersebut disewa petani secara bergantian dengan biaya 10:1 artinya setiap 10 karung maka 1 karung digunakan sebagai biaya sewa.
“Saat ini, pemanfaatan alsin panen brigade telah mendorong petani Baubau untuk membeli 4 unit mesin panen. Poktan telah membeli alsin panen tersebut secara swadaya baik melalui KUR maupun cicilan/kredit selama 4 tahun“ lanjut Niluh. Lebih lanjut disampaikan bahwa petani mampu menghasilkan 116 juta/tahun dari pemanfaatan setiap unit combine harvester besar. Petani Baubau membayar rerata cicilan per musim tanam sebesar 50 juta dan melakukan servis serta ganti oli senilai 3 juta/musim. Pendapatan bersih kelompok tani mencapai rerata 5 juta/musim.
Dengan adanya combine harvester, tidak ada lagi permasalahan lahan yang puso atau gagal panen karena keterbatasan tenaga kerja. “Adanya mesin panen bisa mempercepat waktu panen, yang biasanya 1-2 hari/ha menjadi hanya 2-3 jam/ha sehingga petani dapat langsung mengeringkan hasil panen dan melakukan penggilingan“ jelas Niluh panjang lebar. Selebihnya diharapkan petani merasakan adanya peningkatan mutu beras atau gabah melalui pemanfaatan combine harvester.
Sementara itu, Gatut Sumbogodjati Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Brigade Kota Baubau. “Bantuan Pemerintah merupakan dorongan bagi petani untuk dapat Mandiri dan lebih Maju dalam meningkatkan produksinya”, sebutnya.
Gatut juga menyampaikan bahwa peningkatan pendapatan dari usaha sewa mesin panen dapat digunakan untuk membeli alsintan pascapanen lainnya, sehingga petani tidak tergantung pada bantuan pemerintah.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi menyebutkan mekanisasi pertanian merupakan salah satu program prioritas yang menjadi concern Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus naik kelas, bahkan dapat melakukan ekspor beras. Kementan mendukung penambahan investasi dengan dana KUR, pasalnya dana APBN yang terbatas maka petani harus berpikir dan bertindak maju.
Hal ini juga menjadi fokus Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus Maju, Mandiri dan Modern. Pertanian harus naik kelas, ekspor beras, pemerintah mendukung penambahan modal dan investasi melalui dana KUR.(ND)