Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

29 October 2025

Datangi SDN 238 Palembang, Sudaryono Ungkap Misi Rahasia di Balik Program MBG

Datangi SDN 238 Palembang, Sudaryono Ungkap Misi Rahasia di Balik Program MBG
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Saat Meninjau Pelaksanaan Program MBG di SDN 238 Palembang, Sumatera Selatan.
29 October 2025

Datangi SDN 238 Palembang, Sudaryono Ungkap Misi Rahasia di Balik Program MBG

Pilarpertanian - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berperan dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat desa dengan menggerakkan rantai pasok pangan.

Menurut Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini, MBG menjadi contoh nyata kebijakan pemerintah yang menghadirkan manfaat ganda, yakni pemerataan gizi bagi generasi muda sekaligus penguatan ekonomi petani dan pelaku usaha lokal. Dengan melibatkan petani, UMKM, hingga penyedia bahan pangan di sekitar sekolah, program ini mendorong terciptanya perputaran ekonomi dan peningkatan permintaan komoditas lokal.

“Program MBG bukan hanya soal memberi makan bergizi. Di balik satu porsi makanan bergizi, ada petani sayur, peternak ayam, dan pengusaha kecil di desa yang ikut bergerak. Jadi manfaat MBG tidak hanya dirasakan anak-anak, tapi juga petani kita yang memasok bahan pangan,” kata Sudaryono saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 238 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (29/10/25).

Wamentan Sudaryono menambahkan, MBG merupakan wujud pemerataan gizi yang demokratis yang di mana semua anak, baik dari keluarga mampu maupun kurang mampu, memperoleh hak yang sama untuk tumbuh sehat.

“Pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia mendapat asupan gizi minimum yang cukup agar bisa belajar dengan baik,” tutur Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah.

Dalam kunjungannya tersebut, Wamentan Sudaryono turut berinteraksi dengan para siswa. Suasana terlihat hangat dan penuh antusiasme ketika Sudaryono mengajak anak-anak berbincang ringan seputar menu yang mereka santap.

“Alhamdulillah, anak-anak senang dan makanannya habis. Bahkan yang awalnya tidak suka sayur, akhirnya mau mencoba karena melihat temannya makan,” ujar Sudaryono sambil tersenyum.

Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa program MBG ini bukan sekadar soal makan gratis, melainkan bagian dari upaya membentuk pola makan bergizi seimbang dan kebiasaan hidup sehat sejak dini. Ia juga memastikan bahwa pemerintah terus memperkuat pengawasan mutu dan keamanan pangan dalam setiap tahap pelaksanaan MBG. Setiap makanan yang disajikan, katanya, terlebih dahulu melalui proses uji kelayakan dan kebersihan sebelum dibagikan kepada siswa.

“Pemerintah tidak menolerir adanya makanan yang rusak atau tidak higienis. Target kita adalah zero defect semua harus aman, bergizi, dan layak dikonsumsi anak-anak,” ucapnya.

Melalui pengawasan yang ketat dan keterlibatan berbagai pihak, Wamentan Sudaryono berharap program MBG dapat terus berjalan optimal, tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Hasilnya tidak instan. Anak yang makan bergizi hari ini mungkin baru akan terlihat manfaatnya 5–10 tahun ke depan, saat mereka tumbuh menjadi remaja yang sehat dan produktif. Tapi inilah investasi masa depan bangsa,” katanya.

Wamentan mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, guru, hingga pelaku usaha pangan untuk terus mendukung keberlanjutan program MBG.

“Kita tidak boleh jadi bagian dari masalah, tapi bagian dari solusi. Kalau ada kendala, kita perbaiki bersama,” tutup Wamentan Sudaryono.(PW)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *