Dem DPI Cegah El Nino Melanda Lahan Pertanian di Muaro Jambi
Dem DPI Cegah El Nino Melanda Lahan Pertanian di Muaro Jambi
Pilarpertanian - Fenomena El Nino sudah mulai berdampak pada lahan pertanian khususnya pertanaman pangan di hampir sebagian besar wilayah Indonesia, salah satunya adalah di Provinsi Jambi. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang cukup serius bagi Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk melakukan upaya penanganan dampak tersebut. Saat ini, kekeringan sudah melanda beberapa pertanaman pangan di beberapa kabupaten/kota di Jambi yaitu Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Sungai Penuh dan Kabupaten Batang Hari. Hal ini turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi, Ahmad Mausul bahwa setidaknya ada tiga kabupaten di Provinsi Jambi yang dikonfirmasi terdampak kekeringan yaitu Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari dan Tebo. “Kita berharap ketiga kabupaten tersebut tetap waspada terhadap dampak kekeringan pada lahan pertanian”. Kementerian Pertanian pun segera tanggap memberi perhatian dengan mengalokasikan bantuan pemerintah sebagai upaya serius penanganan kekeringan di pertanaman pangan Provinsi Jambi. Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Untuk mengurangi dampak kekeringan maka perlu dilakukan berbagai upaya antisipasi untuk mencegah penurunan kapasitas produksi pangan akibat kekeringan,” tuturnya.
Demonstrasi Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim (Dem PDPI) merupakan salah satu upaya Kementan untuk mengantisipasi dan melakukan penanganan dampak kekeringan melalui bantuan pemerintah dengan mekanisme transfer uang ke rekening poktan/gapoktan dan dimanfaatkan untuk membuat/memperbaiki sarana pengaliran air. Dem Area PDPI merupakan salah satu produk kegiatan dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan yang dialokasikan kepada beberapa provinsi termasuk Provinsi Jambi pada lokasi-lokasi yang rawan terdampak kekeringan. Bentuk kegiatan dari Dem DPI dalam mengantisipasi dan menangani lahan terdampak kekeringan diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan pemerintah untuk membuat / merehabilitasi sarana penanganan DPI, seperti sumur suntik / bor / submersible / gali atau sarana pengaliran / penampungan air atau biopori atau integrasi dari sarana tersebut. Bantuan tersebut tentu saja dapat disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing lokasi.
Lahan Kelompok Tani Rengas Gumpung yang berlokasi di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi sering dilanda kekeringan apalagi pada musim kemarau. Hal ini disebabkan lahan milik Kelompok Tani Rengas Gumpung seringkali mengalami kesulitan dalam mendapatkan air untuk mengairi lahan sawahnya. Hal ini disebabkan karena lokasi lahan pertanaman padi milik Kelompok Tani Rengas Gumpung pada musim kemarau tidak memiliki cadangan air tanah yang cukup sehingga butuh sarana tambahan untuk dapat mengalirkan air dari sumber air terdekat ke lahan pertanaman. Hal ini menyebabkan, saat musim kemarau lahan mereka sering diberatkan karena ketersediaan air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air di pertanaman pangan. Sementara, kelebihan dari poktan tani ini adalah salah satu mitra kelompok tani penangkar benih padi sawah di Desa Pudak yang telah melakukan penanaman tiga kali dalam setahun (IP300), sehingga poktan ini perlu dialokasikan kegiatan Dem Area Penanganan DPI.
Hal yang sama disampaikan oleh Kortikab POPT Kabupaten Muaro Jambi, Ferdinan bahwa, “Kelompok Tani Rengas Gumpung memiliki potensi lahan yang produktif ini menjadi terabaikan karena kebutuhan airnya yang tidak dapat tercukupi. Poktan ini sangat membutuhkan sarana pengaliran air tambahan agar dapat mengairi lahannya dari sumber air permukaan terdekat”. Setali tiga uang, Ketua Kelompok Tani Rengas Gumpung, Sarwoko turut menyampaikan bahwa lahan poktan seluas 25 ha sering mengalami kesulitan air pada musim kemarau, hal ini menjadi kendala yang cukup serius dalam pelaksanaan tugas poktan sebagai mitra penangkar benih di Desa Pudak. “Di musim kemarau tahun ini, kami cukup kesulitan untuk memenuhi target benih setahun karena terkendala pemenuhan kebutuhan air untuk dapat bertanam padi sebanyak 3 kali. Besar harapan kami, melalui keikutsertaan kami dalam kegiatan Dem PDPI ini, kami dapat menggunakan sarana pengaliran air alternatif untuk mengairi lahan kami dari sumber air terdekat agar kami terus dapat bertanam padi sebanyak 3 kali dalam setahun”. pungkas Sarwoko.
POPT Kecamatan Kumpeh Ulu, Dwi Eko Langgeng mengatakan bahwa melalui bantuan pemerintah Dem Area PDPI, dimanfaatkan untuk membeli 4 (empat) unit pompa air dan selang air dengan panjang kurang lebih 200 meter. “Kami sangat berharap dengan sarana pengaliran air alternatif ini, target produksi penangkaran benih tercapai dan target pertanaman padi sebanyak 3 kali dalam setahun tidak terkendala lagi,” tutur Langgeng. “Petani Poktan Rengas Gumpung sangat bersemangat dalam melaksanakan Kegiatan Dem PDPI, ditambah adanya pendampingan dari para petugas lapangan seperti Kortikab POPT Muaro Jambi dan POPT Kecamatan Kumpeh Ulu,” tandas Langgeng lebih lanjut.
Sejalan dengan himbauan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi kepada seluruh BPTPH dan jajarannya, khususnya petugas POPT yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pengamanan produksi tanaman pangan di lapangan, untuk terus aktif mendampingi dan mengawal petani dalam upaya mengamankan produksi sampai panen. “Pengawalan dan pengamanan produksi tanaman pangan harus terus dikuatkan. Sehingga upaya penanggulangan dampak perubahan iklim yang semakin ekstrem dapat segera ditangani dengan lebih bijak, efektif dan efisien,” jelas Suwandi. Diharapkan Dem Area PDPI akan selalu hadir sebagai salah satu wujud upaya konkret dari seluruh stakeholder pertanian. Semoga manfaat Dem PDPI dapat terus dirasakan oleh seluruh insan pertanian di Indonesia.
Kontributor: Retno Pujihastuti dan Yunita Fauziah Rahim (PW)