Dorong Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Mentan Amran Percepat Tanam Padi di Sulawesi Tenggara
Dorong Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Mentan Amran Percepat Tanam Padi di Sulawesi Tenggara
Pilarpertanian - Usai ke Kabupaten Konawe Utara, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman melanjutkan kunjungan kerjanya ke Desa Waworoda, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis 11/1/24.
Di wilayah ini, Mentan Amran melakukan tanam padi serentak bersama Kelompok Tani (Poktan) Makmur Jaya di lahan milik poktan seluas 22 hektare.
“Saya pulang kampung ini, dulu saya naik motor keliling waktu masih susah. Saya kawal pertanian di Konawe dan sekarang saya mengawal pertanian di seluruh pelosok Indonesia,” cerita Mentan mengawali arahannya.
Disampaikan Amran bahwa saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Dunia sedang mengalami krisis pangan dan krisis energi. Ada 44 negara yang terancam kelaparan. Dan salah satu penopang pangan kita harapkan dari Kabupaten Konawe.
Konawe adalah lumbung pangan Sulawesi Tenggara yang sangat efektif di tengah kondisi el nino. “Kita lihat bersama setelah panen dan saat ini langsung tanam sehingga kami beri insentif dengan memberikan bibit padi 10.000 dan bibit jagung 10.000. Begitu ini selesai ditanam dan berproduksi, Insya Allah kami akan bantu lagi,” jelasnya.
Mentan menambahkan, Kabupaten Konawe memiliki lahan yang cukup subur dan air yang cukup, karena itu Konawe harus didorong menjadi salah satu daerah yang menopang pangan nasional. Bahkan Mentan Amran menargetkan Indonesia harus menjadi lumbung pangan dunia. “Kita harus kuasai dunia dengan pangan,” tegas Amran.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait pupuk, dikatakan Amran dengan gamblang bahwa pupuk sudah tidak jadi masalah, karena untuk pupuk subsidi ditambah 14 triliun, begitu pun untuk mekanisme penebusan pupuk saat ini, pupuk bisa ditebus hanya dengan KTP selain kartu tani.
“Jadi tolong petani kita kawal dengan baik dan itu arahan bapak presiden. Kita kawal benih, pupuk dan BBM nya,” tandas Amran. Oleh karena itu, Amran turun ke lapangan untuk melihat dan bertemu langsung dengan para petani, PPL, Babinsa, Kepolisian dan seluruh pihak yang terlibat.
Amran berharap seluruh lahan yang bisa ditanam segera ditanam. Dengan percepatan tanam yang sedang Kementerian Pertanian gencarkan, dan Kementan siap memberikan benih, bibit secara gratis.
Selain benih padi dan jagung, Kementan juga memberikan bantuan traktor roda 4, traktor roda 2 dan combine harvester.
Pada saat bersamaan, Pj. Bupati Konawe Harmin Ramba menyampaikan rasa syukur dengan kedatangan Menteri Pertanian Amran. “Kabupaten Konawe seperti mendapatkan lailatul qodar hari ini pak. Apa yang sudah pak menteri sampaikan tadi, sudah luar biasa. Kami sangat berterimakasih,” ucapnya.
Kabupaten Konawe memiliki luas baku sawah mencapai 27.252 hektare dengan perkiraan Indeks Panen (IP) : 1,40. Provitas pada tahun 2023 itu 3,96 ton perhektare (Gabah Kering Giling/GKG) dengan luas panen padi yaitu 38.272 hektare. Sementara produksi padinya (GKG) yakni 151.676 ton dengan perkiraan produksi beras 2023 sebanyak 87.394 ton. Kabupaten Konawe menargetkan tanam padi pada Januari ini seluas 13.000 hektar.
Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa dilakukan percepatan tanam padi secara serentak ini di luas hamparan sekitar 295 hektare di wilayah Desa Waworoda dari total Kecamatan Tongauna Utara seluas 2.914 hektare,” ungkapnya.
Dari kegiatan tersebut, Suwandi mengatakan bahwa produktivitas pertanian di wilayah ini mencapai 6 hingga 7 ton perhektare dengan harga berkisar Rp6.800 perkilogram (Gabah Kering Panen/GKP).
Berdasarkan kondisi itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat biaya produksi dari tanaman padi ini sekitar Rp8 juta perhektare.
Suwandi berharap gerakan tanam padi serentak ini akan mampu membawa Sulawesi Tenggara sebagai salah satu daerah yang menjadikan Indonesia sebagai negara lumbung pangan dunia.(ND)