Dukung Pertanian PPU dengan Optimalisasi Alsintan
Dukung Pertanian PPU dengan Optimalisasi Alsintan
Pilarpertanian - Pilar – Mekanisasi merupakan salah satu diantara faktor penting dalam membangun sektor pertanian modern yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Untuk itu BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Balitbangtan Kaltim sebagai salah satu institusi Kementerian Pertanian yang ada di daerah memiliki tanggung jawab dalam pengembangan sektor ini. Melalui kegiatan optimalisasi alat mesin pertanian (Opsin) BPTP mulai memperkenalkan penggunaan alat mesin pertanian dalam proses budidaya pertanian, tidak hanya penggunaan alat mesin dalam kegiatan pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan tanaman bahkan dalam tahapan panen juga dilakukan dengan menggunakan alat mesin pertanian. Menurut Muh.Amin, Kepala BPTP Balitbangtan Kaltim, sistem mekanisasi pertanian ini penting untuk langsung diterapkan dan dipraktekkan di lahan dan disaksikan oleh petani, agar petani bisa melihat kemudahan-kemudahan dalam berusaha tani. Selain untuk mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan tenaga kerja, waktu dan modal, cara mekanisasi akan membantu mempermudah kerja petani dilapangan “layaknya asisten lapangan” ujar Muh.Amin saat di konfirmasi terkait sosialisasi Opsin di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) minggu lalu. Kegiatan yang disaksikan oleh para petani kooperator dan PPL setempat mendapat apresiasi, meskipun kegiatan ini dilaksanakan pada masa liburan di penghujung Ramadhan. Kholil, Koordinator Penyuluh, Kec.Babulu, Kab.PPU berharap bahwa kegiatan ini akan membawa kemajuan sektor pertanian terutama di wilayah PPU. Disamping itu melalui kegiatan ini akan bermunculan generasi baru petani, mengingat sektor pertanian bukan lah pekerjaan “berat” karena telah menggunakan alat dan mesin dalam proses budidaya, ujarnya. Tahun ini Kec.Babulu Kab.PPU sudah menerima bantuan alsintan sebanyak 3 mesin tanam (transplanter), 1 mesin panen (CHB), 16 pompa air dan 3 hand traktor. Sehingga adanya bantuan alsintan ini, program pemerintah dalam menambah luas tanam Upaya Khusus (UPSUS) akan lebih mudah direalisasikan. Tentu saja keberhasilan kegiatan ini harus didukung oleh semua pihak, terutama para penyuluh dilapangan sebagai ujung tombak pembangunan sektor pertanian. Penyuluh memiliki peran strategis dalam meraih keberhasilan setiap program pembangunan pertanian yang ada dilapangan, karena dilapangan penyuluh adalah “sutradara” atau “nahkoda” yang akan menentukan ke arah mana suatu program pembangunan akan berakhir. Hal inilah yang ditegaskan oleh Muh.Amin.(RS)