Hangat dan Bersejarah, Mentan Amran Sukses Iringi Kunjungan Kenegaraan Presiden Brasil
Hangat dan Bersejarah, Mentan Amran Sukses Iringi Kunjungan Kenegaraan Presiden Brasil
Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mewakili Pemerintah Republik Indonesia mengantar kepulangan Presiden Republik Federatif Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Proses pengantaran tersebut berlangsung khidmat. Mentan Amran mendampingi Presiden Lula melewati barisan pasukan penghormatan, saling berjabat tangan dan bertukar salam perpisahan, hingga rombongan Presiden Brasil menaiki tangga pesawat.
Mentan Amran sebelumnya juga hadir menyambut kedatangan Presiden Lula di tempat yang sama pada Rabu (22/10/2025). Momen ini menjadi simbol kehangatan dan penghargaan Indonesia terhadap persahabatan dengan Brasil, salah satu mitra penting di sektor pertanian global.
“Luar biasa. Presiden Brasil sangat terkesan dengan Indonesia dan menitip salam kepada Bapak Presiden Prabowo. Beliau orang yang sangat baik,” kata Mentan Amran usai mengantar Presiden Brasil.
Mentan Amran mengungkapkan kesan mendalam Presiden Lula selama berada di Indonesia. Ia mengatakan bahwa Presiden Brasil sangat terkesan dengan keramahan dan sambutan luar biasa yang diberikan pemerintah serta masyarakat Indonesia.
“Presiden kita dianggap terhormat. Beliau (Presiden Lula) merasakan persahabatan yang luar biasa antara Indonesia dan Brasil. Beliau titip salam. Hormat Bapak Presiden!” ucap Mentan Amran.
Kunjungan Presiden Lula ke Indonesia selama tiga hari (22–24 Oktober 2025) memperkuat hubungan strategis antara kedua negara, terutama dalam sektor pertanian, perdagangan, dan energi. Dalam pertemuan bilateral di Istana Negara, Kamis (23/10/2025), Presiden Lula dan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk memperluas kerja sama ekonomi hijau dan ketahanan pangan global.
Mentan Amran yang turut mendampingi dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa hubungan pertanian Indonesia–Brasil kini memasuki fase yang lebih konkret. “Kerja sama ini adalah bukti bahwa negara-negara agraris dunia selatan bisa saling menguatkan. Indonesia dan Brasil saling melengkapi dalam membangun kemandirian pangan,” ungkapnya.
Ia memandang kemitraan dengan Brasil adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah salah satu pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia.
“Presiden selalu menekankan bahwa kedaulatan pangan tidak bisa ditawar. Setiap kerja sama harus memberi manfaat langsung bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani,” tegasnya.(PW)

