Harga Gabah di Jawa Tengah Turun Rp 700
Harga Gabah di Jawa Tengah Turun Rp 700
Pilarpertanian - Pilar,- Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Wibodo mengatakan harga jual gabah kering panen (GKP) di petani turun. Yakni mencapai Rp 700 per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Penurunan harga ini disebabkan karena di Kabupaten Demak sudah memasuki panen raya padi. Sekarang sedang panen padi 510 hektar,” demikian ungkapnya pada saat acara panen raya di Desa Sari, Kecamatan Gajah Kabupaten Demak, Selasa (23/1/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Kelompoktani Ngudi Mulyo, Desa Sari Kecamatan Gajah, Ahmad Nur Khasan mengatakan petani di daerahnya dominan menanam padi varietas Ciherang dengan produktivitas gabah kering panen (GKP) 8 hingga 9 ton per hektar. Harga GKP ini pada awal Januari 2018 mencapai Rp 6.100 per kg dan sekarang turun sekitar 700 menjadi Rp 5.400 perkg GKP dengan panen pakai combine.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sedangkan non combine Rp 5.100 per kg GKP. Penurun harga gabah disebabkan masuk musim panen raya,” jelas Khasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pengalaman pahit tahun 2017 panen raya harga jatuh menjadi Rp 2.400 sampai Rp 2.500 per kg GKP, jangan sampai BULOG tidak menyerap. Ini sudah panen raya, petani di sini tolak impor beras,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Bupati Demak, H. Muhammad Nasir mengatakan bantuan yang diberikan Menteri Pertanian sudah memberikan hasil. Padi tidak yang tidak dipanen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini bantuan Pak Menteri sudah terlihat hasilnya. Hasil panen palawija bisa untuk membelikan motor bagi anaknya. Dari heli tadi terlihat tidak ada yang tidak panen. Ini tidak ada yang dibuat buat. Ini foto langsung,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait impor beras, Bupati Demak bertanya ke petani apakah setuju dengan impor atau tidak. Serentak petani menjawab agar pemerintah tidak impor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini suara petani pak, bukan suara bupati,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya Komite II DPD-RI Hj Denty Eka Widi Pratiwi menuturkan sikap DPD-RI tegas menolak impor. Tidak ada alasan satupun untuk impor beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Maka kita dukung Bapak Menteri dan program programnya. Kita support untuk tolak impor,” tutur dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di samping itu, Aster KASAD Mayjen Supartodi mengatakan intinya TNI bersama-sama Kementan, PPL, petani dan kelompoktani meningkatkan produksi pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya ingin memastikan beras dari petani di Demak dijaga agar harga stabil sampai di konsumen. “Kami tidak mau ada sekelompok orang yang mengganggu ini dari sawah hingga ke konsumen,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak, Wibowo mengatakan panen padi Kabupaten Demak bulan Januari 2018 seluas 1.739 hektar setara 11.303 ton beras, Februari 35.731 hektar setara 126.635 ton beras dan Maret 9.500 hektar setara 33.670 ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Konsumsi beras penduduk 1,1 juta jiwa ini 9.033 ton beras perbulan, sehingga pada Januari surplus 2.279 ton, februari surplus 117.602 ton dan Maret surplus 24.637 ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada saat acara ini semua 1200 petani tegas menolak impor,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Yuni Astuti mengatakan panen padi Provinsi Jawa Tengah Januari 2018 seluas 109 ribu hektar, Februari 2018 seluas 329 ribu hektar dan Maret seluas 293,6 ribu hektar. Produksi Januari adalah 613 ribu ton GKG setara 370 ribu ton beras, Februari 1.92 juta ton GKG setara beras 1,16 juta ton beras dan Maret 1,73 juta ton GKG setara 1,05 juta ton beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selanjutnya konsumsi beras penduduk JawaTengah 34,49 juta jiwa adalah 267 ribu ton beras perbulan. Jadi bulan Januari terjadi surplus beras 102 ribu ton, Februari surplus 891 ribu ton dan Maret surplus 778 ribu ton beras,” sebutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harga Gabah di Jawa Tengah mulai turun sebelum nya pernah terjadi Rp 6.000 dan kini sekitar Rp 5.300 perkg. Melihat kondisi surplus ini dan harga mulai turun Rp 700.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“BULOG diharapkan agar menyerap gabah mulai Februari dan Jawa Tengah tidak butuh beras impor,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengalokasikan anggaran 2018 untuk Jawa Tengah sebesar Rp 1,21 triliun dan alokasi untuk Kabupaten Demak 2.700 hektar padi, 7.450 hektar jagung, 100 hektar bawang merah, 50 hektar cabai, 800 hektar rehab irigasi dan 171 unit alat mesin pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Soal impor, Amran tegas mengatakan lebih memilih dan mencintai petani. “Isi hati nuraniku sangat mencintai petani. Aku wakafkan jiwa dan ragaku untuk petani,” tegasnya.(RS).