Harga-harga Bahan Pangan di Beberapa Pasar Mulai Terpantau Normal
Harga-harga Bahan Pangan di Beberapa Pasar Mulai Terpantau Normal
Pilarpertanian - Sejumlah bahan pangan pokok di Pasar-pasar Bogor, Jawa Barat terpantau normal. Ketersediaan aman dan harga relatif stabil. Kepastian ini disampaikan Kepala Unit Pasar Leuwiliang Bogor, Mulyadi. Menurutnya, sampai saat ini belum ada kenaikan signifikan harga karena pasokan yang dikirim berjalan lancar.
“Masih terlihat normal dan untuk stok bahan pangan pokok di pasar juga masih terbilang aman. Harga-harga relatif stabil karena pasokan terus datang,” ujar Mulyadi, Selasa, 4 April 2023.
Mulyadi menjelaskan, harga beras medium saat ini berkisar di angka Rp 10 sd 12 ribu per kg, beras premium Rp 14 ribu per kg, bawang merah Rp 32 ribu per kg, cabai merah Rp 28 ribu per kg, daging ayam Rp 34 ribu per kg, telur ayam Rp 28 ribu per kg dan daging sapi Rp 130 ribu per kg.
Menurutnya, harga tersebut masih terbilang normal karena apabila dibandingkan Maret bulan lalu kenaikannya relatif kecil yaitu antara Rp 200 hingga Rp 500 perak. Begitu juga dengan harga daging sapi yang stabil di harga Rp 130 ribu perkilogram.
“Di Pasar Leuwiliang bisa dipastikan harga-harga normal dan belum ada kenaikan yang cukup tinggi. Namun untuk keramaian mulai meningkat sejak hari pertama puasa. Peningkatannya kurang lebih 20 persen,” katanya.
Di Pasar Rakyat Tamansari, Bogor, salah seorang pedagang setempat, Saeful, mengatakan bahwa harga-harga relatif normal meski terdapat kenaikan pada daging sapi sebesar Rp 5000. Jadi harga yang dijual saat ini mencapai Rp 135 ribu perkilogram.
“Yang lainnya cabai rawit hanya Rp 20 ribu dan cabai jablai Rp 50 ribu. Hanya pada daging sapi yang naik Rp 5 ribu menjadi Rp 135 ribu,” jelasnya.
Terpisah, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan bahwa ada tiga subsektor yang sejauh ini konsisten menjadi penyokong utama bagi kokohnya perekonomian nasional. Di antaranya ditopang oleh komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, jagung, cabe rawit dan juga kopi. Ke semua komoditas tersebut meningkat dan mampu mendongkrak pasokan ke pasar domestik maupun luar negeri.
Terkait kondisi tersebut, BPS merilis kenaikan nilai tukar petani atau NTP pada subsektor perkebunan, peternakan, maupun subsektor hortikultura. NTP perkebunan pada bulan Maret 2023 berada pada posisi tertinggi, yaitu 129,47 atau naik 1,94 persen. Sedangkan NTP subsektor hortikultura mencapai 113,16 atau naik 1,91 persen, serta peternakan 100,34 atau naik 0,58 persen.
“Komoditas yang dominan dalam kenaikan subsektor perkebunan adalah kelapa sawit, kopi dan karet,” jelasnya.(BB)