Hasilkan Keuntungan Berlipat, Petani Klaten Tanam Kacang Hijau Di Musim Kemarau
Hasilkan Keuntungan Berlipat, Petani Klaten Tanam Kacang Hijau Di Musim Kemarau
Pilarpertanian - Potensi peluang pasar kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) sampai cukup besar. Melihat peluang pengembangan usaha tani cukup besar, sebagian petani di wilayah Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten untuk musim tanam ke III (musim kemarau) tahun ini memilih menanam kacang hijau. Walau masih terdapat petani yang menanam kedelai, namun perbandingan luas tanamnya kini didominasi kacang hijau.
Varietas kacang hijau yang ditanam oleh petani di Kecamatan Cawas yakni varietas unggul Vima 1 hingga 5. Dimana kelebihan kacang hijau varietas Vima tersebut berumur pendek di bawah 56 hari dan bisa panen serempak, sehingga petani bisa menghemat biaya panen. Jika 85 persen masak dan panen serempak, hal ini bisa menjadi daya ungkit komoditas tersebut kacang hijau sebagai komoditas pilihan petani.
Dengan mengoptimalkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), penyuluh dan petani bersinergi di musim tanam MK III di hampir semua desa di Kecamatan Cawas, pada lahan seluas 1.700 ha.
Ngadiyana, Ketua KTNA Kecamatan Cawas mengungkapkan, petani memilih menanam kacang hijau karena daya tumbuhnya bagus dan tahan kering dibanding kedelai, disamping itu harga saat panen juga sebagai alasan memilih kacang hijau. Ngadiyana pun membeberkan alasannya memilih varietas Vima 4 yang mempunyai potensi hasil 2,32 ton/ha biji kering, kelebihan lainnya dari varietas Vima 4 dan Vima 5 adalah bisa dipanen serempak (80-85%), umur masak 56 hari. Harga saat panenpun sangat memikat sehingga pendapatan petani bisa berlipat.
Sejak awal dengan Kostratani bergaung, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian akan lebih maju dan mandiri bila diolah menggunakan teknik yang lebih modern. “Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas Mentan Syahrul.
Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedy Nursyamsi, mengatakan bahwa pertanian tidak boleh berhenti ditengah pandemic Covid ini. “Seluruh petani dan pelaku utama pertanian agar selalu melakukan inovasi teknologi pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan benih unggul bermutu, pemupukan berimbang spesifik lokasi, pengendalian OPT dan penanganan panen dan pasca panen yang baik dan tepat. Tak hanya itu, petani pun harus mampu menbaca peluang sesuai tren yang ada”, ujar Dedi Nursyamsi.
Hal ini dibenarkan oleh Tut Wuri Handayani penyuluh sekaligus petugas teknis di Kecamatan Cawas. “Saat ini sebagian besar petani di wilayah kecamatan Cawas beralih tanam kacang hijau, yang biasanya tanam kedelai. Data sampai dengan akhir bulan Agustus sudah tercatat dan dilaporan Kostratani seluas 1.718 Ha. Angka yang tidak sedikit untuk luasan komoditas kacang hijau, hampir 85% dari seluruh lahan sawah di Kecamatan Cawas yaitu 2.136 Ha,” ungkap Tut Wuri.
“Peningkatan luas tambah tanam kacang hijau menunjukkan adanya ketertarikan petani sekaligus mensiasati kondisi bahwa dengan terbatasnya sumber air petani tetap bisa berproduktif. Berdasarkan kondisi tersebut penyuluh melalui program Kostratani siap mendukung dan mengawal yang selanjutnya dapat dilakukan evaluasi bersama antara petani dan penyuluh untuk perbaikan usaha tani yang akan datang,” imbuh Tut Wuri.(ND)