Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia
Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia
Pilarpertanian - Pilar-Wilayah perbatasan merupakan bagian integral dan menjadi beranda terdepan Indonesia. Kawasan ini beperan penting dan strategis dari perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pertahanan keamanan, ekonomi dan sosial budaya” Kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi, saat membuka seminar _”Menggerakkan Generasi Muda untuk Membangun Pertanian di Perbatasan”_ di Kalimantan Barat (18-10).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seminar dalam rangka Hari Pangan Sedunia 37/2017 ini menampilkan pembicara : Mr. Mark Smulders FAO Representative for Indonesia dan Timor Leste, Dr. Rahadian, MS, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Dr. Hermanto MP (Pusat Sosek Kebijakan Pertanian Kementan)
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dikatakan Agung bahwa, arah kebijakan pembangunan wilayah perbatasan cenderung _inward looking_, sehingga seolah menjadi bagian kecil dari suatu negara. Kondisi ini menyebabkan wilayah perbatasan seakan tidak mendapat prioritas dalam pembangunan, terutama karena terpencil dengan aksesibilitas dan jumlah penduduk terbatas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di era Pemerintahan Presiden Jokowi, sesuai dengan Nawacita, mulai melakukan pembangunan di perbatasan dengan motto Membangun dari pinggiran” jelas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Berbagai infrastruktur yang diperlukan mulai dibangun, terutama konektifitas untuk membuka isolasi yang ada” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam seminar yang dihadiri para Kepala Dinas, Kepala Badan di Provinsi Kalimantan Barat, Kota dan Kabupaten, civitas Akademisi dan undangan lainnya, para narasumber menekankan pentingnya mengajak generasi muda terjun dan menekuni usaha pertanian, sehingga cita-cita menjadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia tahun 2045 benar-benar bisa terwujud.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai dengan Nawacita, Kementerian Pertanian telah mencanangkan “Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045, dengan menetapkan program Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor di Wilayah Perbatasan,” kata Agung, dihadapan peserta seminar yang mayoritas dari mahasiswa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara Mark Smulders dari FAO mengingatkan bahwa migrasi penduduk desa kekota trendnya terus meningkat, sehingga berdampak pada semakin berkurangnya tenaga kerja pertanian. “Ini adalah tantangan bagi dunia dalam mencukupi kebutuhan pangan penduduk dunia, ditengah semakin berkurangnya petani oleh karena terjadinya migrasi” kata Mark.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan, Rahadian (Dekan Fakultas Pertanian Tanjungpura) mengatakan, ada 3 peluang bagi pemuda menekuni pertanian, _pertama_, tingkat pendidikan generasi muda lebih tinggi daripada generasi tua; _kedua_, harga produk pertanian akan terus meningkat setelah tahun 2017, karena kebutuhan terus meningkat; _ketiga_, kebutuhan produk pertanian meningkat sampai tahun 2050, karena kebutuhannya diprediksi meningkat sampai 70%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“ini adalah peluang besar bagi generasi muda untuk terjun dibidang pertanian,” tegas Rahadian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan, Hermanto (Pusat Sosek Kebijakan Pertanian), menjelaskan bahwa untuk membangun wilayah perbatasan, peranan generasi muda sangat strategis mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan antar wilayah dan antar pendapatan masyarakat di wilayah perbatasan.(RS)