Indonesia Termasuk 20 Negara Produksi Buah Di Perdagangan Dunia
Indonesia Termasuk 20 Negara Produksi Buah Di Perdagangan Dunia
Pilarpertanian - Pameran buah bertajuk “Fruit Indonesia 2016” di Parkir Timur Senayan, sarana untuk mengedukasi petani, mendorong petani untuk menggiatkan produksi. Ajang ini ingin membuka pasar luar negeri, karena ekspor buah Indonesia mengalami peningkatan hingga 34 persen. Demikian disampaikan Kemen- terian Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Pilar Pertanian – Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka pameran buah bertajuk “Fruit Indonesia 2016” mengatakan, Indonesia termasuk 20 negara di dunia yang produksi buahnya mendominasi perdagangan dunia. Karena itu, saya minta agar produksi buah- buah lokal, buah-buah nusantara benar-benar dikerjakan, dikelola, di-manage dengan baik. Saya sudah perintahkan kepada Menteri Pertanian, kalau kelapa sawit bisa mencapai 14 juta hektar mestinya buah-buahan pun juga bisa mencapai angka yang seperti dimiliki oleh sawit. Kalau itu ada betul-betul pasar buah di dunia akan dikuasai Indonesia.
Tahun yang lalu Jokowi sudah menyampaikan di IPB, di Festival Buah dan Bunga Nusantara, bahwa acara tahun ini harus lebih baik, harus lebih bagus, harus lebih besar, dan harus melibatkan pasar internasional. Sehingga potensi buah Indonesia bisa berjaya, bisa dikenal di pasar global.
Untuk capaian target tersebut, Jokowi menambahkan “Pemerintah Daerah juga sudah saya perintahkan dan saya akan pantau perkembangan program penyediaan 5-50 hektar per unit usaha buah lokal yang tahun yang lalu sudah saya perintahkan. Untuk seluruh kementerian, saya perintahkan juga untuk mendukung penuh usaha pengembangan buah lokal.”
“Kemudian kalau ada regulasi, peraturan-peraturan yang menghambat tolong disampaikan kepada saya. Termasuk misalnya infrastruktur logistik yang masih perlu dibangun pemerintah, kami akan segera memberikan dukungan apabila dibutuhkan.”
“Untuk merambah pasar internasional, saya juga minta usaha kecil menengah, UKM-UKM yang bergerak di bidang perdagangan buah agar segera berbenah diri. Sudah bukan zamannya lagi kita berpikir jualan buah-buahan dari kampung ke kampung atau dari pasar ke pasar. Tetapi kita harus berpikir menjual dagangan buah kita ke negara tetangga dan ke negara-negara yang lain.”
“Penanganan pasca panen ini benar-benar dikerjakan. Ada standar yang jelas, baik saat memotong, baik saat menyeleksi kualitas, baik dalam mempersiapkan packaging kemasan yang baik. Oleh karena itu, nanti pelatihan-pelatihan akan diberikan oleh Institut Pertanian Bogor agar petani-petani, pengirim- pengirim, penjual-penjual, sampai masuk ke pembeli ini betul- betul dipersiapkan dengan baik. Saya turut mengapresiasi peran dunia pendidikan dan pelatihan dalam perjuangannya membesarkan industri buah lokal, buah nusantara bisa go global.”
Dalam acara ini, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, ditemani Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dalam pergelaran festival buah Nusantara terbesar ini, mengeksplorasi kekayaan buah Nusantara dan mempromosikan potensi ekspor mancanegara sebagai bagian Gerakan Revolusi Oranye, Kementerian Pertanian dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pengunjung yang hadir mendapatkan pengalaman dan pengalaman baru bernuansa Pesta Buah. Beragam buah khas Indonesia dan buah eksotis disuguhkan secara gratis di berbagai booth, dan pengunjung dapat mengeksplorasi 25 hingga 35 jenis buah khas Indonesia.
Buah-buahan Nusantara yang ditampilkan terdiri dari Alpukat, Mangga, Nanas, Rambutan, Durian, Pepaya, Manggis, Belimbing, Pisang, Salak, Lengkeng, Jambu, Sawo, Kedondong, Markisa, Nangka, Pisang Ambon Lumut, Jeruk Keprok, Srikaya, Jambu Biji, Jeruk Besar, Semangka, Duku, Mangga Gedong, Jeruk Nipis, Buah Naga, Melon, Mangga Podang, Pisang Tanduk, Jambu Biji Kristal, Bengkoang, Jambu Air Hijau, Sirsak dan Semangka Kuning.
Tak hanya itu, pengunjung juga menikmati beragam buah eksotis Indonesia yang saat ini sulit ditemukan. Buah-buahan khas Indonesia tersebut adalah Kecapi, Sawo Kecik, Buni, Jambu Bol, Sawo Duren, Lobi-Lobi, Jamblang, Binjai, Cermai, Gandaria, Jambu Mawar, Bisbul, Delima, Blewah, Jeruk Purut, Markisa, Salak Merah, Cempedak, Terung Belanda, Durian Lay, Markisa Ungu, Matoa, Kesemek, Kepel, Pisang Merah, Carica, Sukun, Rukem, Langsat, Manggis Merah, Namnam, Alkesah, Mengkudu dan Durian Merah.
Selain menikmati beragam buah Nusantara, FRUIT INDONESIA 2016 juga memberikan berbagai peluang bisnis bagi para pengunjung. Berbagai program bertaraf nasional dan internasional digelar dalam festival ini, yaitu pameran dan bursa, bussiness matchmaking, export business coaching, aneka lomba (kontes buah unggul Nusantara, merangkai buah dan bunga, mengukir buah Nusantara, dekorasi ruang, fotografi, lomba menggambar dan lomba fashion show untuk siswa SD), serta karnaval.
Even ini dihadiri 15.000 pengunjung nasional dan internasional yang terdiri dari Pelaku Bisnis (Importir/Distributor/Wholesaler/ Agen/Retailer), Produsen Olahan Makanan dan Minuman, Asosiasi atau Kamar Dagang Negara Tujuan Ekspor, Institusi Pemasaran Internasional, Institusi Kerjasama Perdagangan Internasional. Produsen dalam negeri, Collector, Perusahaan Pengolahan, Pengemas, Pedagang, Eksportir, Outlet Modern Eceran Institusi Pemerintah dan Masyarakat Umum. Negara- negara yang hadir meliputi negara ASEAN (9 negara), Asia (China, Japan, Taiwan, South Korea), Timur Tengah (UAE, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Jordan), Australia, New Zealand, Eropa dan Amerika. Melibatkan 10.000 peserta karnaval dan 500 eksibitor.
Fruit Indonesia 2016 bertaraf internasional ini menampilkan Benih dan Bibit Buah, Pupuk, Pestisida dan Hormon, Buah Segar, Buah Olahan, Industri Kesehatan berbahan baku buah, Industri Pariwisata berbasis kebun buah nusantara meliputi peralatan pertanian, mesin pertanian, media pertanian, outlet buah dan lembaga keuangan.
Yang menarik pada acara itu saat Jokowi makan buah bersama peserta yang juga terdiri anak-anak sekolah dasar (SD) yang mengenakan pakaian tradisional.