Industri Pasta dan Ekspor Solusi Bawang Merah di Brebes
Industri Pasta dan Ekspor Solusi Bawang Merah di Brebes
Pilarpertanian - Pilar – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya agar pasokan bawang merah mampu memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan hingga Lebaran. Bahkan mendorong pembangunan industri pasta dan ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi Kamis (26/4/2018), mengunjungi Kabupaten Brebes yang merupakan sentra bawang merah dengan kontribusi 21 persen dari produksi nasional .
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini kita pantau pertanaman dan terlihat nanti akan panen raya yakni Juni 4000 hektar dan Juli 3500 hektar. Bulan Juni-Agustus panen raya di Brebes, hasilnya mampu memasok kebutuhan kota-kota besar bahkan sampai luar Jawa,” Demikian diucapkan Suwandi, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan saat mengunjungi sentra bawang merah Brebes.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menerangkan untuk menjamin kelancaran pasokan bawang merah, tata kelola bawang merah terus diperbaiki secara utuh mencakup hulu hingga hilir. Aspek hulu seperti meningkatkan kesuburan lahan, budidaya ramah lingkungan, hingga pada tata niaganya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada aspek hilir ini sedang dibangun industri pasta bawang merah dengan kapasitas 1 ton perhari. Direncanakaan beroperasi empat bulan ke depan,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara pada tata niaga disamping dijual ke dalam negeri, juga sedang mempersiapkan eskpor ke Thailand 3000 ton pada bulan Juli-Agustus nanti. Penanganan hulu-hilir pendekatan kawasan dengan mendorong ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mendorong ekspor ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dengan ekspor kesejahteraan petani meningkat dan pendapatan nasional pun naik,” ujar Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, petani champion Bawang Merah Brebes, Juwari mengatakan baru-baru ini di Brebes telah dibangun Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan nama PT Sinergi Brebes Inovatif. BUMP ini dibangun oleh 41 pemegang saham dari petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kini sedang membangun pabrik senilai Rp 2 miliar dan beroperasi bulan Agustus 2018. Jadi untuk bawang merah grade-3 ukuran kecil akan dioleh di pabrik pasta ini. Posisi saya di BUMP sebagai sebagai Komisaris Utamanya,” kata Juwari dengan wajah sumringah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengusaha bawang merah Brebes PT HRD, Benny mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana ekspor bawang merah ke Thailand sebanyak 3.000 ton. Ekspor dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita bisa memasukan ke Thailand pada bulan tersebut, karena Thailand sedang tidak panen, sehingga harganya bagus. Harga kami sangat kompetitif dan bisa bersaing dengan India,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Budhiarso mengatakan setiap tahun Brebes tanam bawang merah sebanyak 30 hingga 35 ribu hektar dengan produksi 300 hingga 350 ribu ton. Panen raya besar terjadi pada bulan Juni-Agustus dan panen raya kecil Desember-Januari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Panen raya Juni dengan produktivitas 10 ton per hektar menghasilkan 42 ribu ton dan Juli 37 ribu ton,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Artinya tegas Budhiarso, rata-rata sehari mampu memasok 1300 ton, untuk melayani keseluruh wilayah Indonesia. Sebagai contoh DKI Jakarta hanya membutuhkan 90 hingga 100 ton hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini buktinya baru saja saya mengecek di lapak Desa Banjarratma, Kecamatan Bulakamba, sudah siap truk mengirim ke Sumatera Utara. Harga di sini ukuran besar bawang askip rogol Rp 25 ribu per kg dan biaya angkut sampai sampai Medan Rp 1.700 per kg,” tegasnya.(LT).