Inspiratif! Petani Milenial Badung Kembangkan Edamame Organik
Inspiratif! Petani Milenial Badung Kembangkan Edamame Organik
Pilarpertanian - Gerakan Percepatan olah tanah dan tanam dilaksanakan serentak di beberapa provinsi, termasuk provinsi Lampung, salah satunya Kabupaten Mesuji. Bupati Mesuji, H. Saply, tak mau ketinggalan ikut turun langsung ke sawah lakukan gerakan tanam padi pada lahan seluas 500 ha di lahan Gapoktan Tunas Abadi, di Desa Pangkal Mas, Kecamatan Mesuji Timur, Sabtu (20/06). Kali ini petani menanam padi Varietas Inpara 3.
Saply menuturkan, mendukung penuh gerakan percepatan tanam. Tanam seperti ini memang sangat tepat dilaksanakan saat ini, mengingat kondisi cuaca yang sudah cukup baik di lapangan, sehingga petani tidak mengalami mundur jadwal tanamnya.
“Walaupun dikejar target tanam dengan luasan yang cukup besar, tetap harus mematuhi dan melakukan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19 agar tetap dalam kondisi sehat,” ujarnya.
Hadir pula dalam aksi gerakan tanam tersebut, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi. Takdir berharap Kabupaten Mesuji memiliki andil yang cukup besar untuk menambah sumbangan produksi padi. Dukungan Kementan tentunya diberikan untuk Kabupaten Lampung Tengah melalui bantuan sarana produksi maupun alsintan.
“Khusus untuk tanaman pangan sendiri bantuan mulai dari benih, budidaya padi, sampai alsintan pascapanen. Untuk itu, Suwandi berharap agar petani tetap semangat menggarap lahannya,” sebutnya.
Sebagai gambaran luas baku sawah cukup besar di Mesuji seluas 30.000 ha, dengan kondisi Standing crop (Maret-Mei) seluas 21.196 ha, sehingga ada potensi tanam seluas 9.414 ha yang dapat ditanami pada bulan Juni sampai dengan akhir tahun.
“Kami dari Kementan menargetkan Mesuji bisa mencapai pertanaman seluas 7.532 ha di bulan Juni ini,” tutur Takdir.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi berharap di masing-masing daerah yang mempunyai potensi luas lahan agar dapat dimaksimalkan. Menurutnya, banyak hal yang bisa dioptimalkan, di antaranya melalui peningkatan indeks pertanaman dengan cara percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi dan pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun.
“Selain itu dapat juga melalui perluasan di areal baru pada lahan kering, lahan rawa-lebak, dan hasil cetak sawah,” katanya.
Di samping itu, Suwandi meminta nantinya para petani tidak menjual gabahnya, tetapi akan lebih bagus kalau para petani menjual beras. Sesuai arahan Bapak Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa petani mulai benahi Rice Milling Unit (RMU), sarana dan prasarana dilengkapi.
“Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga minta petani pakai alat yang modern dan itu semua bisa didapatkan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat).” ucap Suwandi.
Suwandi menambahkan, sasaran tanam padi 2020 ini cukup tinggi dibanding realisasi tahun sebelumnya demi mewujudkan kemandirian pangan. Oleh karena itu, Suwandi selalu menegaskan di setiap kesempatan bahwa langkah nyata yang diambil guna mewujudkan hal ini adalah pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan.
“Kita selalu turun ke daerah dan memonitor agar semua daerah melalukan percepatan olah tanah dan tanam. Kementan pun respon cepat jangan sampai ada lahan pertanian yang tidak tertanami dan ada masalah yang menghambat. Akhirnya, stok beras bisa kita amankan bahkan surplus,” tandasnya.(BB)