Pilarpertanian - Pilar – Upaya untuk mewujudkan penyuluh pertanian yang tangguh dan handal diperlukan upaya khusus terkait dengan peningkatan profesionalisme penyuluh, pembenahan organisasi dan kelembagaan serta penyelarasan tugas dan fungsi penyuluhan dan diseminasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peningkatan kapasitas penyuluh dan diseminasi inovasi pertanian merupakan perwujudan dari tugas baru BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) dalam melaksanakan Bimbingan Teknis Materi Penyuluhan dan Diseminasi hasil Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Kaji Terap Inovasi Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 Menindaklanjuti hal tersebut, tim diseminasi BPTP Kalteng melakukan survei Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Kaji Terap yang bertemakan “Penerapan Inovasi Teknologi Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo Super di Lahan Pasang Surut Kabupaten Pulang Pisau”. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dipilihnya Kab. Pulang Pisau sebagai tempat percontohan (demfarm) karena lokasi ini merupakan wilayah yang ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Pertanian Nasional Tanaman Pangan di Kalteng sesuai dengan Permentan 56 tahun 2016.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penentuan CPCL kegiatan Kaji Terap untuk Peningkatan Indeks Pertanaman Padi Musim Tanam Asep (April – Septemberr). Ini diawali dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang menjadi lokus kegiatan Kaji terap serta peninjauan lokasi demfarm di desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ferri F. Munir (Kepala BPTP Kalteng) menjelaskan bahwa demfarm seluas 5 – 6 ha, ini akan didesain sebagai kegiatan Sekolah Lapang (SL) bagi penyuluh dan petani. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sandis W. Prasetya, selaku Penangung jawab kegiatan Kaji Terap BPTP Kalteng menjelaskan kaji terap ini merupakan kegiatan uji komponen teknologi pertanian di wilayah kerja BPP terpilih sebagai wahana untuk membuktikan dan menyakinkan bahwa teknologi yang diterapkan telah sesuai dengan kebutuhan spesifik lokasi, dan sekaligus sebagai wahana pembelajaran bersama bagi Peneliti, Penyuluh dan Petani pelaku utama usahatani. (DI)