Kampung Flori Sebagai Cara Budidaya Tanaman Hias dengan Minim Biaya
Kampung Flori Sebagai Cara Budidaya Tanaman Hias dengan Minim Biaya
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian terus memperluas Kampung Flori sebagai upaya pengembangan dan inisiasi wilayah baru untuk budidaya tanaman hias. Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura, menyoroti potensi ekonomi tinggi dari tanaman hias serta keuntungan budidaya pada lahan terbatas. Dengan intensifikasi pada teras rumah yang sempit, tanaman hias bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.
Pengembangan Kampung Flori, dilakukan sejak tahun 2021, berfokus pada dukungan daerah sentra produksi yang sudah ada serta inisiasi wilayah baru. Dukungan pemerintah daerah menjadi krusial untuk mempertahankan keberlangsungan Kampung Flori dengan berbagai fasilitas seperti green house dan shading house. Liferdi menegaskan perlunya komitmen panjang dari pihak terkait, sebagaimana yang dilakukan dalam pengembangan krisan di Sukabumi dengan alokasi masa operasional hingga sepuluh tahun.
Sri Hastuti Harahap, Kepala Bidang Hortikultura Kabupaten Sukabumi, menyambut baik program pengembangan Kampung Flori. Dalam pengawalan pembangunan green house krisan di Desa Langensari, ia mengungkapkan apresiasi dari pelaku usaha tanaman hias, khususnya petani krisan di sana, terhadap program ini karena fasilitas yang disediakan memiliki kelas bangunan yang kokoh dengan masa pakai yang lama.
Ogung, salah satu penerima manfaat bantuan green house, mengungkapkan kegembiraannya atas bantuan tersebut. Dengan adanya green house yang ideal, produksi krisan bisa dioptimalkan secara kualitas, bahkan untuk jenis premium.
Dukungan infrastruktur seperti green house yang ideal sangat penting untuk memastikan kualitas optimal dari tanaman hias yang dibudidayakan, terutama untuk jenis premium seperti krisan. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas, tetapi juga pada stabilitas harga di pasaran.(BB)