Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 October 2023

Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Sumber Barokah Desa Kedungweru, Manfaatkan Kotoran Hewan (Kohe) Menjadi Pupuk Organik

Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Sumber Barokah Desa Kedungweru, Manfaatkan Kotoran Hewan (Kohe) Menjadi  Pupuk Organik
Foto oleh: Sugeng Haryadi, S.Pt
12 October 2023

Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Sumber Barokah Desa Kedungweru, Manfaatkan Kotoran Hewan (Kohe) Menjadi Pupuk Organik

Pilarpertanian - Keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia salah satunya dicirikan dalam penerapan teknologi pertanian di tingkat petani. Namun, saat ini, kapasitas petani di bidang pertanian dalam penerapan teknologi masih perlu ditingkatkan. Apalagi dengan adanya dampak perubahan iklim yang semakin meningkat. Hal ini dicirikan dengan meningkatnya suhu udara, naiknya permukaan air laut dan perubahan pola musim hujan dan kemarau yang semakin tidak menentu sehingga dapat mempengaruhi kegiatan budidaya tanaman, penurunan produktivitas dan mutu hasil pertanian.

Untuk mengantisipasi perubahan iklim dan semakin terbatas pupuk bersubsidi, maka Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Sumber Barokah di Desa Kedungweru, Kec. Ayah, Kab. Kebumen berinisiatif memanfaatkan kotoran hewan (kohe) sapi dan kambing diproses menjadi organik.

KEP Sumber Barokah berdiri tahun 2022 mendapat kegiatan Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Melalui SIMURP Project ini, KEP Sumber Barokah memanfaatkan Dana Fasilitas Bantuan Operasional dan Sarana Produksi Pengembangan Produk dan Jejaring Pasar SIMURP Tahun 2022 sebesar Rp 17.100.000,- dibelanjakan untuk membeli peralatan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan pupuk organik.

Untuk pembuatan pupuk organik dan pengelolaan usaha pupuk organik, pengurus, anggota KEP dan petani milenial telah mengikuti Bimbingan Teknis di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ayah dengan materi tentang pembuatan pupuk organik, perizinan usaha dan pemasaran. Selama tahun 2023 pupuk organik yang diproduksi sebanyak 24 ton dengan bahan-bahan yang digunakan antara lain kotoran ternak sapi dan kambing, arang sekam, cocopet, dolomit, tetes tebu dan EM4. Kemasan pupuk organik yang diproduksi yaitu 5 kg dan 35 kg. Sedangkan untuk pemasarannya ditujukan untuk kelompok tani, kelompok wanita tani, dan petani di sekitar Kecamatan Ayah.

Rencana ke depan pemasaran bukan hanya di Kecamatan Ayah tetapi ke luar kecamatan. Tempat pembuatan pupuk organik KEP Sumber Barokah berada di Kompleks Agrowisata Desa Kedungweru dengan pola pertanian terintegrasi diantaranya demplot Kelompok Wanita Tani Sumber Rejeki, Kebun Kelengkeng BUMDES, Embung dan peternakan kambing.

Koordinator BPP Kecamatan Ayah, Sugeng Haryadi berharap kegiatan di KEP Sumber Barokah Desa Kedungweru dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, sehingga KEP Sumber Barokah dapat berkontribusi meningkatkan ketahanan, paling tidak di Kab. Kebumen.

Sementara itu, Aris Sumiarto, Kepala Desa Kedungweru sangat mendukung dengan adanya KEP ini karena banyak sekali manfaatnya bagi petani. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas Program SIMURP di desa kami” ungkap Aris Sumiarto. (ditulis oleh Sugeng Haryadi,S.Pt, Penyuluh Pertanian BPP Kec. Ayah, Kab. Kebumen).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *