Kementan Adakan Bimtek untuk Tingkatkan Kapasitas Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Melawi
Kementan Adakan Bimtek untuk Tingkatkan Kapasitas Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Melawi
Pilarpertanian - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas petani/pelaku usaha hortikultura pada tanggal 21 – 22 Februari 2023 di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat. Bimtek diikuti 120 orang petani/pelaku usaha dan dihadiri oleh Yessy Melania, anggota Komisi IV DPR RI, Kepala Bidang Pertanian dan Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Melawi serta Erning Indrastuti dan Mawardi dari Politeknik Negeri Pontianak. Bimbingan teknis ini dilaksanakan dengan metode teori dan praktik dengan materi tentang pengolahan cabai dan bawang merah.
“Kami terus mendorong petani dan pelaku usaha hortikultura sebagai penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri, mampu bersaing dan berwawasan global. Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dalam pengembangan hortikultura yaitu melalui bimbingan teknis seperti ini,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat ditemui secara terpisah.
Pada acara pembukaan, anggota Komisi IV DPR RI, Yessy Melania menyampaikan bahwa kelompok tani yang mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan, sehingga bantuan yang diterima dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para penerima.
“Tahun lalu, petani dan pelaku usaha sudah mendapatkan bimtek tentang budidaya cabai, sehingga tahun ini perlu diberikan materi pendukungnya, yaitu tentang pengolahannya agar petani dan pelaku dapat berinovasi meningkatkan nilai tambah dari hasil panennya,” kata Yessy.
Yessy menambahkan, dirinya ingin Kabupaten Melawi mampu memiliki usaha pertanian yang berkelanjutan. Salah satunya dengan pengembangan pertanian terpadu dari hulu ke hilir.
“Saya harap pembukaan lahan 20 hektare yang telah dilakukan dapat meningkatkan ketersediaan bahan pangan dan membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda, sehingga mereka diberdayakan sebagai petani milenial,” lanjutnya.
Salah satu penerima bantuan bangsal pascapanen dan pengolahan hortikultura, Kelompok Tani Tembawang Maju mengucapkan terima kasih kepada Kementan dan Ditjen Hortikultura atas bantuan yang diberikan.
“Setelah mendapatkan bimtek ini, saya jadi merasa lebih mantap untuk melangkah menjadi pelopor berdirinya UMKM olahan saus cabai di Melawi,” ujar Sudarmono, wakil Poktan Tembawang Maju.
Produk hortikultura dikenal sebagai produk yang mempunyai daya tahan simpan terbatas, perpanjangan masa simpan ini dapat dilakukan dengan melakukan penanganan pasca panen dan pengolahan, untuk komoditas cabai ini antara lain dapat dikeringkan, dibuat menjadi bubuk cabai dan saus sambal. Dengan penanganan ini, selain memperpanjang daya simpan, juga dapat meningkatkan nilai tambah komoditas hortikultura.(WS/BB)