Kementan dan Komisi IV DPR RI Tingkatkan SDM Petani Indramayu melalui Bimbingan Teknis Tanaman Pangan
Kementan dan Komisi IV DPR RI Tingkatkan SDM Petani Indramayu melalui Bimbingan Teknis Tanaman Pangan
Pilarpertanian - Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Barat, Komisi IV DPR RI (Ono Surono, S.T.) bekerja sama dengan Ditjen Tanaman Pangan c.q. Dit. Akabi melaksanakan bimtek pengembangan dan peningkatan produksi tanaman pangan untuk percepatan ketersediaan pangan. Acara diselenggarakan di Indramayu pada 20-21 Maret 2024. Kegiatan turut dihadiri oleh Direktur Akabi, Anggota Komisi IV DPR RI, Wakil Ketua DPRD Indramayu, Kepala Dinas Pertanian Kab. Indramayu, Ketua BUMP Indramayu dan petani se-Indramayu.
Direktur Akabi, Enie Tauruslina berpesan kepada para peserta untuk terus semangat dalam mengembangkan tanaman pangan terutama padi serta mempercepat tanam, terlebih saat ini dampak iklim El Nino masih terasa. Maksimalkan penggunaan air yang tersedia dan segera lakukan tanam.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto menyampaikan bahwa kegiatan bimtek adalah kegiatan yang penting, strategis, karena berkaitan langsung dengan petani sebagai salah satu penopang ketersediaan pangan.
“Harapannya sinergitas antara Komisi IV dan Kementan dapat memberikan peran dan kontribusi positif untuk pertanian khususnya di Indramayu,” Kata Sugeng.
Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, S.T. juga menyampaikan bahwa legislatif berfungsi memperjuangkan aspirasi rakyat, terutama kaitannya di bidang pertanian. Ke depannya kita akan terus berkomiten dalam mendorong program-program yang menyasar langsung kepada petani untuk kemajuan pertanian Indonesia terutama bidang tanaman pangan.
“Untuk menjadi negara berdaulat kita harus berusaha mencapai ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, dan petani merupakan ujung tombaknya,” Tegas Ono Surono.
Materi yang disampaikan dalam bimtek ialah mengenai teknologi budidaya dan pascapanen serta strategi pemasaran. Paparan materi didengarkan dengan seksama oleh peserta yang sebagian besar merupakan petani tanaman pangan utamanya padi. Dalam bimtek ini, petani diajarkan mengenai teknologi budidaya tumpangsari padi dengan berbagai komoditas lain seperti kedelai, jagung dan kacang tanah. Berbagai kelebihan tumpang sari seperti optimalisasi lahan dan sumber daya untuk meningkatkan manfaat ekonomi dari kegiatan budidaya juga dipaparkan agar dapat memacu semangat petani.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa saat ini kita harus kreatif dan inovatif dalam melakukan usaha tani untuk meningkatkan nilai tambah atau keuntungan bagi petani. Biosaka merupakan contoh inovasi yang lahir atau berasal dari petani kita yang perlu disebarluaskan demi kemajuan pertanian Indonesia.(ND)