Kementan dan Komisi IV Lakukan Bimbingan Teknis Tanaman Pangan di Kediri dan Blitar
Kementan dan Komisi IV Lakukan Bimbingan Teknis Tanaman Pangan di Kediri dan Blitar
Pilarpertanian - Dalam rangka peningkatan SDM pertanian di Provinsi Jawa Timur, Komisi IV DPR RI (Ir. Endro Hermono, MBA) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, melaksanakan bimtek pengembangan dan peningkatan produksi tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta praktek pembuatan Biosaka di Kabupaten Kediri dan Blitar pada 25-26 September 2023.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Enie Tauruslina Amarullah menyampaikan, “Untuk terus semangat dalam mengembangkan tanaman pangan serta mempercepat tanam, terlebih saat ini sedang menghadapi iklim El Nino. Maksimalkan penanaman kedelai dengan pola tanam tumpang sari, tumpang sisip dengan komoditi lain contohnya jagung,” terang nya.
Provinsi Jawa Timur masuk 3 besar penyumbang pangan nasional sehingga program pertanian baik dari pusat maupun daerah harus selalu kita dukung untuk kemajuan pangan Indonesia.
“Selain itu manfaatkan pelatihan Biosaka ini dalam rangka penerapan inovasi yang murah dan praktis untuk mendukung peningkatan produktivitas hasil panen,” sambung Enie.
Kadis pertanian Kediri dan Blitar sama-sama menyampaikan bahwa kegiatan bimtek adalah kegiatan yang penting, strategis, karena berkaitan langsung dengan petani sebagai salah satu penopang ketersediaan pangan. Harapannya sinergitas antara Komisi IV dan Kementan dapat memberikan peran dan kontribusi positif untuk pertanian khususnya di Kediri dan Blitar.
Anggota Komisi IV, Endro Hermono, juga menyampaikan akan terus berkomitmen dalam mendorong program-program yang menyasar langsung kepada petani untuk kemajuan pertanian Indonesia terutama bidang tanaman pangan.
Ia menambahkan, “Untuk menjadi negara berdaulat kita harus berusaha mencapai ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, dalam mencapai kedua hal tersebut kita harus terus berinovasi,” tandas Endro.
Dosen Universitas Islam Kediri Samudi, yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan, “Bahwa untuk menjadi petani kedelai yang sukses harus berbudidaya secara berkelompok atau kawasan sehingga secara luasan bernilai ekonomi, tidak mengikuti tren komoditi dan konsisten agar memudahkan dalam penjualan hasil panen. Tingginya impor kedelai nasional merupakan sebuah peluang yang harus kita isi. Motivasi kita saat ini ayo kita berinovasi untuk memproduksi hasil yang tinggi dan kualitas sesuai spesifikasi pasar,” ucapnya.
Bersamaan, praktisi pertanian, Arif Fatchul Anam, memberikan inovasi pemupukan organik dengan metode kantong nutrisi dan mikroba untuk meningkatkan kesuburan tanah serta sterilisasi lahan yang aplikatif untuk diterapkan oleh petani.
Praktek pembuatan Biosaka disampaikan oleh Pramudiharjo, PHPTPH Jawa Timur, Biosaka sebagai elisitor tanaman disambut antusias oleh peserta karena merupakan inovasi yang mudah untuk diaplikasikan di lapangan. Salah satu peserta mengatakan bahwa Biosaka hasil praktek ini akan langsung diaplikasikan pada tanaman mereka bahkan akan dicoba untuk aplikasi pada hewan ternak.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan, “Saat ini kita harus kreatif dan inovatif dalam melakukan usaha tani untuk meningkatkan nilai tambah atau keuntungan bagi petani. Biosaka merupakan contoh inovasi yang lahir atau berasal dari petani kita yang perlu disebarluaskan demi kemajuan pertanian Indonesia,” tutup Suwandi.
Kegiatan ini juga dihadiri, Kepala Dinas Pertanian Kab. Kediri dan Kab. Blitar, Dosen Universitas Islam Kediri, Praktisi Pertanian Kab Blitar, serta para petani Kediri & Blitar.
Hadirnya anggota Komisi IV diharapkan dapat menjadi jembatan antara petani dengan pemerintah pusat untuk memajukan bidang pertanian.(PW)